05|| Perjodohan

19K 860 23
                                    

Follow sebelum baca!!

Note: sebelum maupun sesudah membaca cerita ini harap tinggalkan jejak dan bantu author untuk SHERE cerita ini.

Happy reading 😚

Agrensi Keziarin💜

Agrensi Keziarin💜

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

<<<•>>>

05. Perjodohan

"Hai ma!" Sapa Agrensi saat memasuki area dapur.

Gayatri yang tadinya sedang memasak, lantas langsung menghentikan aktivitasnya sebentar lalu menoleh ke arah putri bungsunya yang sedang berdiri di dekat meja makan sembari menuangkan air putih untuk ia minum.

"Hai juga sayang!"

Agrensi melirik ke arah penggorengan dan di sana Gayatri sedang memasak sesuatu untuk di hidangkan saat makan malam nanti.

"Mama masak apa?" Tanya Agrensi.

"Ini, Mama tinggal goreng ayam," Ujar Gayatri.

"Agren perlu bantuin apa?" Tanya Agrensi menawarkan diri.

Gayatri menggeleng pelan. "Gak usah cantik, kan ada bibi juga!"

"Gapapa kali Ma."

Gayatri menghela nafas pelan. Wanita paruh baya itu sangat tau betul dengan kepribadian putri bungsunya itu, percuma saja jika Gayatri menolak toh Agrensi malah akan terus memaksa agar Gadis itu bisa membantu nya.

Gayatri menampilkan wajah yang tampak terlihat seperti berfikir. "Mama ngasih tugas apa ya ke kamu?!"

"Bantu apa Ma?"

"HM.." Gayatri masih tampak berpikir. "Panggilin Papa sama kakak  kamu aja deh, ajak makan malam."

"Itu doang Ma?"

Gayatri mengangguk. "Iya cantik."

"Ya udah kalau gitu Agren panggil sekarang."

Agrensi berjalan menuju lantai dua untuk memanggil Papa dan kedua kakaknya untuk makan malam. Tak lama setelah itu mereka semua turun dan berkumpul di meja makan untuk menyantap hidangan yang telah di sajikan oleh Gayatri.

"Clay, handphonenya bisa di simpan dulu nak?" Ujar Gayatri memperingati putrinya.

Clay tak menghiraukan ucapan Gayatri, ia masih saja asik sendiri dengan ponselnya itu.

"Clay, kita lagi di meja makan loh."

Clay berdecak, lalu menaruh ponselnya sembarang dan memutar bola matanya malas. "Iya, ini juga mau di simpan."

"Clay?" Arvin menatap adiknya penuh penekanan.

"Apa sih kak?" Nada suara Clay tampak meninggi.

"Jangan biasain ngelawan gitu," Kata Arvin.

NARESH: HARI BERSAMAMU Where stories live. Discover now