23|| Kangen Arrio

12K 607 2
                                    

Follow akun ini karena beberapa part akan aku private!

Happy reading ❤️

23||Kangen Arrio

Sabtu, siapa sih yang gak suka dengan hari Sabtu? Kalau geng Trayton jangan ditanya, mereka sangat suka dengan hari Sabtu. Selain mata pelajarannya yang ringan, ada ektra kurikuler juga. Tak hanya itu, hari Sabtu juga merupakan hari penutup bagi anak sekolah yang mana besoknya adalah hari Minggu, jadi mereka bisa istirahat dari tumpukan tugas.

Namun, Sabtu kali ini sedikit berbeda dari biasanya. Pasalnya tulang punggung komedi mereka sedang sakit, hal itu membuat mereka sedikit lesu.

Alger kembali melirik jam kelas yang terpajang di dinding tepat di atas papan tulis. Jam pelajaran akan di mulai sepuluh menit lagi, namun Arrio tak kunjung datang. Apa lelaki itu masih sakit?

"Arrio masih belum sekolah juga?" Tanya Evander.

Naya mengangkat bahunya. "Gak tau gue!"

"Lo punya handphone kan? Telpon lah!" Jawab Naresh.

Evander berdecak. "Yaelah Resh, entar kalau gue telepon yang ada tuh anak malah kepedean, merasa paling di rindukan!"

"Lah, bukannya Lo emang rindu ya?" Ledek Alger mendapat sambutan tawa dari temannya yang lain.

"Gue tonjok juga Lo Al!" Celetuk Evander.

"Tuh, anaknya udah datang!" Ucap Ken santai sambil menunjuk Arrio yang tengah berjalan memasuki area kelas.

Arrio berjalan menuju mejanya, lelaki itu meletakkan ransel hitamnya di atas meja seraya duduk di samping Ken sambil menampilkan wajah lesu.

Para sahabatnya yang lain langsung mengelilingi mejanya dan Ken.

"Udah sembuh Lo Ri?" Tanya Ken saat Arrio telah duduk di sampingnya.

Arrio mengangguk. "Lumayan Ken!"

"Ternyata masih hidup Lo Ri?" Tanya Evander.

Arrio berdecak. "Bangke Lo!"

Alger menarik kursi yang ada di samping meja Ken, lalu ia duduk di sana. "Ternyata bisa sakit juga Lo ya Ri!"

"Ketara banget, Lo pada pasti kangen kan sama gue?" Tanya Arrio songong.

"IDIH, OGAH BANGET!" Jawab mereka bersamaan.

<<<•>>>

Agrensi tengah menyusuri koridor dengan santai, gadis itu tengah membawa berkas milik Bu Saras. Tadi saat masih di kelas, Bu Saras meminta Agrensi untuk mefotocopykan berkas itu. Suasana di koridor cukup ramai, pasalnya saat ini masih jam istirahat, jadi wajar saja kalau banyak siswa yang berlalu lalang di sana.

"Hei, junior!" Panggil seorang gadis berambut pirang dengan name tag Shena di seragam sekolahnya.

Agrensi menghentikan langkahnya karena dirasa panggilan itu untuknya. Setelahnya Agrensi menoleh dan menatap datar ke arah gadis yang memanggilnya itu.

"Gue?" Tanya Agrensi sambil menunjuk dirinya sendiri.

Shena melipat kedua tangannya di dada sambil menatap Agrensi remeh. "Merasa jagoan Lo setelah berhasil bikin gue jatuh di toilet kemarin?"

"Gue gak pernah ngerasa gitu!" Kata Agrensi.

"Diem Lo. Pake ngejawab lagi!" Kata Dara dari belakang punggung Shena.

NARESH: HARI BERSAMAMU Where stories live. Discover now