03|| Naya dihadang

18.4K 1K 4
                                    

Follow Sebelum baca!!!

Perasaan aku bikin cerita gak ada yang baca deh kayaknya 🥺

Note: sebelum dan maupun sesudah membaca cerita ini harap tinggalkan jejak dan bantu author untuk SHERE cerita ini.

Komen di setiap paragraf yuk<3

Happy reading 😚

03|| Naya dihadang

"Agren!" Panggil seorang lelaki.

Agrensi membelalakkan matanya lalu membalikkan badannya kearah sumber suara. Agrensi sangat mengenali suara itu, ia sangat merindukan sosok si empunya suara.

"Kak Arvin!" Ucap Agrensi masih tak percaya, lalu gadis itu berlari ke arah lelaki itu dengan memeluk lelaki yang ia panggil dengan embel-embel 'kak' itu.

"Kangen gak?"

"Kangen banget!" Ucap Agrensi sambil mempererat pelukannya. "Kak Arvin kenapa gak bilang kalau mau pulang?"

Arvin terkekeh kecil saat melihat tingkah manja adik bungsunya itu. "Kalau kakak kasih tau, gagal dong surprise nya."

"Iya juga sih."

"Kamu di rumah sendiri? Orang rumah pada kemana kok sepi banget?" Tanya Arvin sambil mengedarkan pandangannya ke segala sudut ruangan itu.

"Kak Cley lagi di kamarnya, kalau Mama lagi di butik dan Papa masih di kantor," Jelas Agrensi menjelaskan.

Agrensi tak henti-hentinya menggandeng lengan kakak laki-lakinya itu, ia tampak bermanja-manja dengan Arvin. "Oh iya kak, emangnya kak Arvin gak kuliah?"

"Kuliah, cuman ada waktu buat libur aja," Kata Arvin, sambil meletakkan ransel yang ia gendong dan duduk di sofa mewah yang terletak di ruangan keluarga.

"Kak Arvin disini lama kan? Gak langsung balik ke Bandung lagi kan?" Tanya Agrensi penuh harap.

"Paling seminggu doang."

"Kok cepat banget sih?" Kata Agrensi dengan muka memelas.

Itulah Agrensi, sifat dingin dan juteknya akan hilang ketika ia berada di dekat orang yang yang mampu membuatnya merasa nyaman.

Cley tampak turun dari kamarnya untuk mengambil air minum, tak sengaja gadis itu melihat Arvin dan Agrensi di meja makan, lalu gadis itu menghampiri Agrensi dan kakaknya Arvin.

"Kak Arvin kok disini? Kapan datangnya?" Tanya Cley.

"Udah sekitar setengah jam lah," Jelas Arvin.

"Oh!" Ucap Cley cuek.

Arvin menaikkan sebelah alisnya, ternyata tingkah Cley masih sama seperti biasanya. Gadis itu masih tetap tidak menghargai orang lain.

Sekalipun Arvin dan Cley adalah saudara kandung, tetapi Arvin lebih nyaman saat berada di dekat Agrensi, Arvin lebih sayang pada Agrensi.

"Cley, Lo gak mau peluk gue?" Tanya Arvin iseng.

"Gak mau, kak Arvin masih bau keringat!" Tolak Cley, membuat Arvin terkekeh kaku.

"Kak Arvin pasti belum makanan kan? Kita makan bareng ya?" Ajak Agrensi lalu Arvin mengangguk.

<<<•>>>

"Kak Arvin, Agren pinjem motornya boleh?" Tanya Agrensi, sambil menunggu jawaban Arvin.

"Mau kemana?"

"Ke supermarket depan," Jawab Agrensi.

"Suruh di antar supir kamu aja."

NARESH: HARI BERSAMAMU Nơi câu chuyện tồn tại. Hãy khám phá bây giờ