18|| Toilet

16.4K 801 9
                                    

Happy reading ❤️

18|| Toilet

Kelas Xll IPA 1 sedang belajar mata pelajaran kimia saat ini. Arrio terlihat sangat mengantuk. Sudah sejam Bu Rima menerangkan di depan, padahal mereka semua tidak paham sama sekali dengan penjelasannya.

Di samping Arrio, Evander juga terlihat sudah tertidur. "Woi, Van. toilet yok!"

"Lo aja!" Jawab Evander malas-malasan.

Arrio langsung menarik lelaki itu. "Ntar gue traktir makan di kantin!"

Arrio dan Evander sedang melewati koridor utama. Mereka izin ke toilet alasannya ingin mencuci muka di karenakan mereka mengantuk. Namun, saat sudah berada di luar kelas, bukannya ke toilet mereka malah berjalan ke arah kantin.

Saat sedang berjalan di koridor, seorang gadis melewati Arrio dan Evander. Mata Arrio spontan terasa lebih bersemangat dan segar.

"Van. Van!"panggil Arrio heboh sambil menepuk-nepuk pundak Evander.

"Apa bangke?" Kata Evander tak santai.

"Cewek tadi cantik ya!"

Evander menghela nafas. "Semua aja Lo bilang cantik!"

Arrio terkekeh. "Eh, Lo liat deh! Kalau tuh cewek noleh kebelakang, berarti pertanda dari Tuhan!"

Arrio sangat menanti-nantikan agar gadis itu menoleh, namun hasilnya nihil. Gadis itu bahkan terus melanjutkan langkahnya.

"Udah ayo, tuh cewek gak bakalan mau sama model'an kaya Lo!" Ujar Evander. Namun, Arrio tak putus asa sampai di situ.

"Neng!" Teriak Arrio, spontan gadis itu menoleh.

Gadis itu menunjuk dirinya sendiri. "Saya kak?" Arrio mengangguk. "Kenapa ya kak?"

Saat Arrio ingin bicara lagi, Evander memegang pundak Arrio dan langsung memotong pembicaraan. "Gue cuman mau ngasih tau Lo, kami berdua pacaran!"

Evander mengatakan hal itu karena ia tau, kalau sahabatnya itu bakal menanyakan username Instagram gadis itu atau bahkan meminta nomor handphonenya.

Gadis itu menyernyit bingung, dan tersenyum canggung, lalu mengidik ngerih. "Oh, gitu ya kak! Semoga langgeng ya!"

Kaum pelangi ternyata! Batin gadis itu menatap ngeri pada kedua lelaki itu.

Setelah mengatakan itu, gadis itupun pergi meninggalkan mereka berdua di koridor.

"Mulai sekarang kita pacaran kan, Van!" Kata Arrio bergurau.

Evander langsung menoyor kepala sahabatnya itu. "Kalaupun gue gay, gak bakal gue mau sama model'an yang kaya Lo!"

<<<•>>>

Setelah tiga jam mendengarkan penjelasan guru kimia yang membosankan, akhirnya jam istirahat pun tiba.

Saat ini suasana di kantin sangat ramai, ditambah lagi geng Trayton tertawa terbahak-bahak saat mendengar Arrio bercerita.

"Evander ngaku-ngaku jadi pacar gue tadi!" Mendengar penuturan Arrio geng Trayton kembali tertawa lagi.

Penghuni kantin cukup terganggu dengan suara bising mereka. Namun, mereka malah bersikap bodoh amat dan tak peduli akan hal itu.

"Gue cuman mau ngasih tau Lo aja, kami berdua pacaran!" Ujar Arrio menirukan suara sekaligus ucapan Evander saat di koridor tadi. "Evander malah ngomong gitu tadi!" Mendengar itu mereka semua kembali tertawa lagi.

NARESH: HARI BERSAMAMU Where stories live. Discover now