🌿PART 30🌿

179 27 2
                                    

__________🍀🍀🍀__________

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.


__________🍀🍀🍀__________

Setelah pulang dari pemakaman Aska pergi menemui ke lima temannya di salah satu cafe yang dulu awal mereka ngampus sering mereka datangi. Tempat itu sudah lama tidak di kunjungi sebab harga yang tidak sesuai dengan kapasitas dompet. Kebetulan kali ini Reno ngajak kumpul lagi di sana dan bagusnya dia yang mau traktir.

Cafe and Resto Light Gold.

Aska hanya butuh sekitar 15 menit untuk sampai di tempat itu. Ketika pertama dia masuk kedua matanya tidak sengaja menemukan seseorang yang tak ia sangka berada di sini juga. Aska pikir mereka akan pergi ke Cafe Angkasa sesuai perkataan Aksa kemarin.

Sebelum pergi menemui teman-temannya ada baiknya kalau di mendatangi kedua orang itu. Aska ini adik yang baik. Ada abangnya yang pasti di sapa lah.

Shaka terkejut mendapati adik terakhirnya yang tiba-tiba saja duduk di kursi sebelahnya. Dengan tampang tengilnya Aska menyapa Shaka namun ketika menyapa kakak cantik di depan Shaka senyum manis itu sudah otomatis tersetel.

"Ngapain lo ada di sini?," bisik Shaka tepat di telinga adiknya. Berusaha tetap memasang wajah rumahnya meski rasanya ia ingin menendang Aska.

Dengan rasa tidak bersalah Aska berdalih, "Loh, loh ini kan tempat umum. Siapa saja bebas ke sini. Abang kok di sini katanya mau pergi ke cafe Angkasa. Sama kakak ini juga nggak? Atau ada yang lain?"

"Ngomong apa sih lo."

Aska tidak lagi menanggapi ucapan kakaknya, kini ia beralih pada sosok yang belum ia tahu namanya itu. "Kakak namanya siapa?,"

"Dayana. Kamu adiknya Shaka?,"

"Heem. Kakak pacarnya bang Shaka?,"

"Aska!," tegur Shaka. Adiknya sudah semakin jauh saja bertanya.

Dayana menggeleng pelan sebagai jawaban.

"Mau aku kasih tahu sesuatu nggak kak tentang bang Shaka?," bisik Aska. Sedetik kemudian ia membesikkan sesuatu yang membuat Dayana salah tingkah, "kakak itu cewek pertama yang abang ajak nge-date. Kakak juga cewek pertama yang dekat sama bang Shaka."

Sejujurnya Dayana tidak memusingkan perkataan Aska tapi ada sisi lain dalam dirinya yang menaruh sedikit harapan pada Shaka.

"Ya udah ya kak aku duluan. Have fun."

"Pergi sana lo." Kata Shaka dengan sewot. Aska menjulurkan lidahnya, meledek abangnya. Karena kulit abangnya itu putih jadi Aska bakal tahu ketika abangnya marah atau kesal. Pasti mukanya akan merah, kaya sekarang.

Dendelion🍀Where stories live. Discover now