🌿PART 01🌿

550 59 0
                                    

__________🍀🍀🍀__________
Awal kisah, dimana semuanya di mulai tanpa tahu seperti apa akhirnya.

Dendelion.

__________🍀🍀🍀__________


"ASKA AYO BERANGKAT!!," Teriak sosok perempuan cantik dari depan gerbang

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"ASKA AYO BERANGKAT!!," Teriak sosok perempuan cantik dari depan gerbang. Perempuan itu tersenyum lebar, menampakan deretan gigi putihnya yang membuat mata gadis itu tak terlihat.

Aska yang tengah memanasi motor di depan rumah dengan masih mengenakan kolor serta kaos mendengus. Cowok itu melirik kembarannya yang tengah duduk santai di teras dengan secangkir tes panas.

Eleen berjalan menghampiri kakak kembaran Aska. Aksa membalas senyuman Eleena.

"Berangkat sendiri sana, gue lagi males kasih lo tebengan." Ucap Aska setelah mematikan mesin motornya dan menghampiri Aksa dan Eleena.

"Jahat banget lo sama sahabat lo yang cantik nan menggemaskan ini. Ayolah gue nebeng hari ini aja lo-"

"Pala lo hari ini, seminggu ya lo nebeng gue tanpa kasih uang bensin." Protes Aska yang merasa tidak terima.

"Dasar peritungan." Cibir Eleena dengan wajah cemberut.

Aksa yang tadi hanya diam menyimak merasa sedikir terhibur dengan pertengkaran dua orang itu. Biasanya Aksa yang selalu memberikan tumpangan secara gratis pada Eleena. Tapi sudah satu minggu ini jadwal mereka tidak sama. Kebetulan Aska memiliki jadwal yang sama dengan Eleena karena mereka satu fakultas, maka dari itu Aksa meminta kembarannya itu untuk memberikan tumpangan pada sahabat mereka.

Aska berhenti terkekeh ketika melihat tatapan maut dari Aksa. "Nggak usah nangis!, bentar gue ganti baju dulu."

"Akhhh baik deh Aska, jadi sayang"

"Sayang sama Aska?," tanya Aksa.

Eleena menggeleng seraya tersenyum, "sayang sama uang gue. karena nggak perlu repot-repot keluar ongkos." Kekehnya.

"Sa bang Shaka kemana?."

"Masih tidur kali. Semalam begadang ngerjain makalah. Bang Shaka mah kalau ngerjain mulutnya sambil ngomel, ngeluh mulu tapi ujung-ujungnya selesai juga."

"Nggak beda jauh sama gue dong, gue juga gitu. Ngeluh mulu tapi tetap di kerjain. Untung bang Shaka ganteng."

"Sama gue ganteng mana?,"

"Ganteng itu rela-"

"Iya tahu. Tapi menurut lo ganteng gue apa bang Shaka?," potong Jeno membuat Eleena terdiam sembari mengamati setiap jengkal wajag tampan milik Aksa.

Kulit putih, hidung macung, bibir pink, punya eyes smile, rahang yang tegas. Sangat sempurna bagi Eleena. Tapi Shaka juga tidak kalah tampan dari adiknya itu. Buat Eleena Aksa lebih mirip dengan Shaka ketimbang Aska yang notabennya adalah kembarannya. Tapi Aska punya senyum yang sangat manis.

Dendelion🍀Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang