🌿PART 7🌿

253 28 0
                                    


__________🍀🍀🍀__________

Ijinkan aku, sejenak mengenang mu dengan segala rindu yang ku punya.

__________🍀🍀🍀_________

__________🍀🍀🍀_________

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.




Keenam motor itu melaju selaras dengan kecepatan sedang menuju suatu tempat. Cukup jauh dari kota mereka tinggal namun tak menyurutkan niat mereka. Terakhir mereka pergi ke tempat itu ketika libur semester satu.

Awalnya ide ini dari Bastian dan Abizar yang berencan pergi hari kamis. Reno juga Marvel yang paling nggak suka bolos jelas saja langsung menolaknya mentah-mentah.

Disisi lain Aska bersama Kenzo hanya jadi tim yang ngikut aja.

Setelah perdebatan panjang akhirnya mereka pergi pada hari sabtu siang. Sedikit hampa tanpa kehadiran Aksa di antara keenam anak itu. Setelah cukup lama menempuh perjalanan hingga lintas provinsi, kini mereka sampai di sebuah hutan pinus.

Berhubung ini adalah hari libur tidak heran jika tempat ini banyak pengunjung.

"AKHIRNYAA...." Teriak Abizar sembari meraup udara sebanyak-banyaknya. Bebas dari polusi dan asap hitam.

"Pegel juga pantat gue," semua mengangguk setuju dengan apa yang di katakan oleh Kenzo. Kenapa ya? Padahal kan cuma duduk doang.

Aska, Abizar, Bastian, Marvel, Reno, serta Kenzo berniat untuk pergi ke atas setelah membeli tiket. Di atas sana tidak hanya bisa menikmati hutan pinus tapi juga pemadangan kota di bawah yang bisa mereka lihat. Beberapa objek foto yang telah di sediakan oleh pengelola menjadikan tempat ini cukup banyak pengunjungnya.

"Eh Vel-"

"Marvel bukan Vel!"

"Ah sama aja, lo kan bawa kamera tuh cepat fotoin gue di sana."

"Eh gue iku dong."

"Gue jugalah, buruan buat Vlog kaya yutuber."

Aska mendengus melihat tingkah teman-temannya yang menarik perhatian pengunjung lainnya. "Bukan teman gue." Ah dia hampir lupa bahwa masih ada Abizar yang sedikit waras.

"Nggak ikut lo?," Abizar menggeleng. Dua anak itu berjalan pada kursi panjang yang ada di dekat ujung tebing. Kedua mata itu menatap lurus pemandangan di depan sana, meski cuaca tengah panas-panasnya tapi di sini sinar itu sedikit tertutup oleh pohon-pohon pinus.

Dendelion🍀Where stories live. Discover now