🌿PART 13🌿

185 29 2
                                    

__________🍀🍀🍀__________

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

__________🍀🍀🍀__________

Sekecil apa pun hal itu jika menyangkut kamu, akan selalu jadi memori abadi dalam ingatan.

__________🍀🍀🍀__________

"Sepi banget rumah lo Sa." Komen Bastian ketika memasuki rumah itu. Biasanya dia akan bertemu Kanaya di depan rumah sambil menyiram tanaman di jam segini atau nggak mungkin Shaka.

Aksa memasuki rumah lebih dalam mecari tahu apakah ada orang di rumah selain ia dan teman-temannya. Ia semakin bingung mendapati Aska tidak ada di rumah. Kemana kira-kira anak itu pergi?. Setelah menyimpan tasnya di kamar Aksa kembali menemui teman-temannya yang ada di ruang tamu.

"Nara mana?,"

"Buat minum." Jawab Marvel.

"Pada kemana orang rumah terus Aska kok nggak ada?," Aksa mengedikkan bahunya menanggapi pertanyaan Abizar. Di saja tidak tahu kemana perginya mereka. Eleena kembali menghampiri enam pemuda tampan itu dengan gelas juga satu teko berisi es jeruk, tak lupa gadis itu juga menyiapakan bolu yang sempat ia dan Aksa beli tadi. Pikir mereka untuk cemilan di rumah.

"Aksa minum obat lo dulu!." Titah Eleena. Aksa menghela nafas sejenak sebelum berlalu dari sana. Raut wajah ke lima anak laki-laki tampak begitu simpati, rasanya akan sangat tidak enak sekaligus menyebalkan terus menurus meminum obat.

Mereka larut dalam obrolan ringat soal keluh kesah selama mereka kuliah tadi. Hal-hal kecil nan sepele aja bisa jadi bahan gibah untuk mereka. Lalu bagaimana Bastian yang selalu menggerutu karena menunggu Kenzo dan Reno kelar kelas padahal tidak ada yang menyuruh Bastian untuk menunggu. Tentang motor Marvel yang tiba-tiba kehabisan bensin di pertengah jalan. Namun, sontak mereka semua menoleh ke arah pintu masuk ketika mendengar panggilan Aksa pada seseorang.

Orang yang sedari tadi di cari-cari kini tengah berdiri di ambang pintu dengan senyum konyolnya. Di tangan kirinya ada tiga buah mangga yang tidak tahu dapat darimana, yang lebih membuat mereka kaget adalah baju anak itu yang kotor. Persis seperti anak kecil yang selesai bermain lumpur.

"Lo nyolong mangganya bu Tuti lagi ya!," Aska melotot tak terima dengan ucapan Eleena. Enak saja nyolong, Aska ini anak baik-baik tau..

Aksa berjalan menghampiri kembarannya itu dengan wajah kesal tapi juga penasaran. "Darimana saja si lo Ka. Ini kenapa juga baju lo bisa kotor kaya gini?, itu mangga dapat darimana lo?." Cecar Aksa begitu saja.

"Santai!. Tanyanya satu-satu."

"Yaudah buruan jawab!."

Dendelion🍀Where stories live. Discover now