🌿PART 24🌿

250 35 2
                                    

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.


__________🍀🍀🍀__________

Setelah semua matkul kuliah selesai, itu sekitar pukul 3 sore. Abizar, Reno, juga Kenzo pergi ke kedai ramen yang kini selalu menjadi tongkrongan baru mereka. Marvel yang hari ini tidak ada jadwal kuliah rela meninggalkan kasur kesayangannya demi memehui undangan tak berfaedah dari Kenzo. Bodoh juga dirinya kalau di pikir-pikir.

Hampir setengah jam mereka berada di sana menunggu satu orang lagi yang belum datang-datang juga. Bahkan mangkuk ramen milik mereka sudah hampir kosong, "huft! Selalu kaya gini." Keluh Marvel.

Di antara mereka berlima Bastian adalah orang yang paling suka ngaret. Sepertinya ketika membuat janji dengannya harus dua jam sebelum acara di mulai, benar kata Reno. Si pemilik kesabaran setipis tisu.

"Gue bilang juga apa. Ngeyel sih, bilang aja kumpul jam 1 nanti dia juga datang jam tiga. Memang nggak sadar diri tuh anak kalau di tungguin."

"Yahhh..mau gimana lagi. Gitu-gitu juga teman kita," sahut Abizar yang juga sudah mulai lelah.

Suara deritan pintu kedai membuat perhatian mereka teralihkan. Orang yang sedari tadi mereka tunggu datang juga, sudah banyak umpatan yang ingin terlontarkan dari bibir mereka melihat wajah yang seperti tanpa dosa. Cengar-cengir, ingin sekali Reno membanting kawannya itu ke lantai.

Melihat siapa yang datang bersama Bastian membuat semua amarah itu sedikit tertahan.

"Sebelum kalian ngomel sama gue. Gue jelasin kenapa gue telat-"

"Alah basi alasan lo. Telat, telat saja. Sudah bolos di ajak kumpul datang paling akhir, emang kampret lo Bas." Omel Kenzo menatap malas sang pelaku.

"Buang-buang waktu berharga gue lo." Bastian tak menghiraukan sindirin Reno. Sudah biasa baginya mendengar kata-kata pedas dari pemuda itu.

"Kenapa lo bisa sama Bastian El?,"

Eleena menatap Marvel dan yang lainya, "nggak sengaja ketemu di minimarket tadi. Beli rokok tuh orang."

"Di mulut lo memang kejam ya El. Ora tata!" Bantah Bastian dengan lantang hingga mencuri perhatian beberapa pengunjung.

"Tuh apaan?,"

"Jajan buat nengokin Aksa. Tadi gue minta Bastian buat nganterin gue ke Rumah Sakit tapi malah di ajak kesini, kata dia kalian mau pada nengokin Aksa?,"

Mereka kecuali Bastian kompak mengangguk.

"Sebenarnya kita mau nengokin jam 15.30 tapi gara-gara Bastian jadi molor deh"

"Eh lo kok nyalahin gue mulu sih. Gue jelasin kagak mau,"

"Lo mau jelasin kaya apa kita juga nggak percaya. Lo tuh dusta." Hardik Marvel, Batian hanya mampu menghela nafas. Perasaan salah mulu dia.

Dendelion🍀Where stories live. Discover now