Penyakit Ranna

2.2K 161 23
                                    

Jangan lupa Vote+Kome yang menarik ya!
-
-
-
-
-

Happy Reading gaes!

"Kenapa, Ran? Kenapa lo gak mau bertahan?" Gadis itu menoleh kala mendengar suara berat dari arah belakangnya.

Ia mengkerutkan dahinya, seolah bertanya maksud kata-kata Kavandra yang secara tiba-tiba.

"Gue udah tau." Ranna terdiam. Ia langasung paham betul dengan maksud Kavandra.

"Va--Van ...."

"Lo sembuyiin ini selama dua tahun, Ran. Lo sembuyiin ini semua dari gue, dari Bang Satya juga. Tega lo?" Gadis itu bungkam, ia benar-benar tak bisa berkata-kata lagi.

Waktu telah bersuara sekarang, sudah saatnya mereka tau soal Ranna dan penyakitnya.

••••

Pagi ini Kavandra masuk ke dalam kamar rawat Ranna, ia baru saja kembali dari ruangan bocah yang semalam tidur bersama Ranna.

Sang pemilik kamar ternyata sudah menghilang, padahal hanya berselang beberapa menit ia tinggal.

Kavandra menghela nafas, ia berbalik badan hendak mencari Ranna. Namun, ia terhenti kala seorang perempuan berjas putih dengan nametag bertuliskan nama Dr. Dian.

Perempuan itu menutup pintu kamar rapat. Ia mendekati Kavandra, mata perempuan itu melihat sangat serius.

"Saya rasa kamu harus tau ini," katanya membuka obrolan. Kavandra mengerutkan dahinya bingung, ia bertanya-tanya sendiri.

"Ini soal Ranna," lanjutnya. Bukan Kavandra jika tidak penasaran soal Ranna, baginya Ranna itu penting untuk diketahui.

"Apa itu?" Kavandra menatap penasaran.

"Dua tahun lalu, saya dokter pengganti untuk merawat Ranna. Sebelumnya Tante Diana yang ngerawat Ranna. Dari kejadian itu hingga kejadian tragis yang dilakukan oleh Om Leo," kata Dian.

"Sebelumnya Ranna mengalami infeksi terhadap leher rahimnya, hal itu terjadi paska aborsi. Luka di leher rahim Ranna sangat parah. Beruntung saat itu Ranna masih selamat."

"Van. Ranna mengidap kanker serviks," ungkapnya. Betapa terkejutnya Kavandra kala mendengar itu. Jantungnya terasa melambat, bahkan nyaris beeheti.

"Awalnya hanya gejala, tapi entah kenapa perkembangannya kian meningkat. Awalnya ini hanya infeksi saja, tetapi karena penolakan Ranna untuk ditindaklanjuti. Ini menjadi kangker serviks stadium lanjut."

Deg!

Ini bagian yang sangat mengagetkan. Gadis yang sangat ia cintai menolak untuk sembuh? Padahal ini sangat membahayakan nyawanya.

RANNA • END • TELAH TERBITWhere stories live. Discover now