Khawatir

7.7K 435 9
                                    

"Ya elah bang, masak sampek sini doang sih nganternya? Biasanya juga Bang Asep ampek depan gerbang," celoteh Ranna

Oops! Ang larawang ito ay hindi sumusunod sa aming mga alituntunin sa nilalaman. Upang magpatuloy sa pag-publish, subukan itong alisin o mag-upload ng bago.

"Ya elah bang, masak sampek sini doang sih nganternya? Biasanya juga Bang Asep ampek depan gerbang," celoteh Ranna. Ia benar-benar kesal, ojek langganannya itu tak ingin mengantarnya sampai rumah. Ia malah di turunkan di tepi jalan yang cukup jauh dari rumahnya.

"Aduh, Neng Ranna. Bukan ape-ape nih yak, pacar abang lagi ngambek. Jadi abang kudu buru-buru, takut tar malah jadi perang dunia."

"Ribet amat sih pacar lu, bang," sahut Ranna sembari mengerucutkan bibir kesuh.

"Sama kayak Neng Ranna. Biasanya juga pake supir. Ini kok malah mintak anter abanh," balas Bang Asep.

"Hmm, supir gue ikut papa. Gak tau kapan pulang."

"Ya udah ah! Abang pergi dulu. Lu ati-ati, jan sambil main hp, jalan buru-buru. Nih udah malem sepi juga," peringkat Bang Asep.

Ranna hanya menjawab dengan anggukan kepala, kemudian berlalu pergi. Begitupun Bang Asep, dia segera memutar motornya dan pergi meninggalkan Ranna.

Pukul 21.30 Wib, jalanan sangat sepi dari biasanya. Entah kenapa malam ini terlihat agak aneh, biasanya di komplek ini ada orang-orang yang tengah berjaga. Tapi hari ini, seperti tak ada manusia.

Hanya terdengar suara jangkrik yang menemani sepanjang jalan, udah berasa kayak hutan.

Ranna menghela nafasnya, ia pun mengeluarkan ponselnya dari dalam tas. Melihat sebuah pesan yang membuatnya sedikit tersenyum tipis.

"Ah, nih bocah bikin gue gila." Ranna bergumam dengan senyum mengembang.

Via Chat

:3
Udah sampai rumah?

Ranna:
Belum, ini masih di jalan

Setelah membalas pesan tersebut, Ranna mulai berjalan fokus. Menatap rumah-rumah yang sudah gelap.

Tak seperti biasanya, hari ini seakan berbeda. Biasanya masih ada yang berlalu-lalang. Tapi ini, nyaris tak ada satupun.

Orang-orang yang melakukan tugas malam. Seakan tak ada jadwal, membuat semuanya sepi. Pos-pos satpam juga kosong. Sangat aneh.

Saat Ranna, berjalan dengan Pokus,

tiba-tiba sebuah mobil berwarna hitam berjalan di sampingnya, Ranna yang merasa heran pun menoleh menatap bingung. Hatinya terasa gelisah, ketika mobil itu berhenti.

Merasa ada yang tidak beres, ia berniat untuk lari. Namun, pria yang tidak begitu jelas mukannya malah mengejar dan menarik tangannya dengan paksa.

"Ihk! Lepas! Lo siapa sih?!"

Pria itu tak menjawab dan malah memukul Ranna dengan cukup kuat. Membuat gadis itu tersungkur. Pria tersebut membawa Ranna ke dalam mobil, dan pergi meninggalkan area kompleks.

RANNA • END • TELAH TERBITTahanan ng mga kuwento. Tumuklas ngayon