Cemburu?

2.9K 242 77
                                    

Happy Reading gaes
Jangan lupa vote+komen ya

***

Dua sejoli itu sudah menginjakkan kakinya di rumah sakit tempat Ranna berada

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Dua sejoli itu sudah menginjakkan kakinya di rumah sakit tempat Ranna berada.

Perasaan Elfino benar-benar tak karuan, dia senang bisa bertemu dengan Ranna. Namun, dia juga merasa sedih karena kondisi gadis itu dan anaknya.

Tak pernah terpikirkan bahwa hal ini akan terjadi. Musibah besar yang Elfino dapatkan.

Keduanya menaiki lift yang menuju lantai 3, ruangan mawar nomor 9. Di sana adalah kamar milik Ranna.

Mereka menyusuri lorong lantai tiga, melihat setiap kamar dari kaca pintu.

Hingga mereka melintasi nomor sembilan, terlihat seperti gadis yang tengah berusaha bangkit. Dengan tangan yang sudah terpasang 2 selang. Satunya infus, dan satunya lagi transfusi darah.

Gadis itu berusaha bangkit dengan rasa sakit yang begitu menyiksa. Ranna memegangi perutnya yang tersisa sangat sakit, tanganya meremas kuat.

Keringat dingin keluar dari pori-pori gadis itu, air matanya pun ikut mengalir. Menahan sakit yang amat luar biasa.

Hingga cairan merah keluar dari bawah sana banyak sekali. Jex dan Elfino terteguh kala melihat itu. Sekali lagi Ranna menyelami pendarahan hebat.

Tenaga Ranna habis, ia tak mampu lagi menahan tubuhnya hingga ia jatuh terduduk dengan darah yang sudah berceceran di lantai.

Elfino dengan reflek membuka pintu. Ia handak masuk, kakan tetapi sebuah tangan mengehentikan aksinya.

"Maaf, mas? Mau ngapain ya?" suara itu membuat Elfino menatap sosok yang meraih tangannya.

Laki-laki menggunakan seragam sekolah, bertubuh tinggi dan memiliki mata kucing.

"A--anu. Sa-saya nyari kamar i-istri saya," sahut Elfino gelagapan.

"Istri? Lu punya istri?" tanya Jex yang heran dengan ucapan Elfino. Ciri-ciri temen yang gak bisa di ajak bohong.

Elfino menginjak kaki Jex. "Punya goblok." Mata Elfino melotot sebagai ancaman.

Sedangkan Jex mengangguk-angguk sembari meringis kesakitan. "So-sorry gue lupa kalo lo udah nikah," ujarnya seraya memasang senyum bohong.

"Kayaknya ini kamar istri saya," kata Elfino pada Kavandra.

"Maaf ini bukan ruangan istri masnya, tapi ini ruangan pacar saya."

Deg.

Kaget? Pasti dong. Raut wajah Elfino berubah drastis. Ia benar-benar kaget kala mendengar Kavandra mengucapkan kata 'pacar saya'. Terasa sebuah denyutan dalam hatinya.

Mungkin kah itu kecemburuan? Tapi Elfino siapa? Dan kenapa harus cemburu.

Tangan pria itu perlahan lepas dari knop pintu. Netra Kavandra kaget kala melihat Ranna yang sudah di lantai dengan darah yang mengalir di kakinya.

RANNA • END • TELAH TERBITWhere stories live. Discover now