23

1.6K 82 0
                                    

Bintang memacu motornya menembus derasnya hujan.  Tanpa dia sadari motornya melaju melewati batas aman dan benar saja di tikungan tajam motornya tergelincir hingga dia terjatuh dan terseret beberapa meter.

Untungnya jalanan sepi, sehingga tidak membuat kecelakaan yang parah.

Bintang terlentang di atas aspal menatap langit yang tak henti menurunkan hujan.

"Sial" umpatnya dengan air mata yang tak kuasa terbendung.

Dia bangkit dan kembali menaiki motornya dengan beberapa luka lalu pergi dari tempat itu.

*****

Pagi tiba. Amanda menatap layar ponselnya berharap ada pesan dari Bintang.

"Gimana sih malah gak ngabarin sama sekali. Kan emang yang gue katain kemaren bener" dumel Amanda kesal.

Dia megambil ponselnya lalu menatap nomer hp Bintang. "Iss kan jadinya gue ngerasa bersalah goblok. Sekarang gue harus gimana dong. Gue telefon kali ya".

"Tapi yakali gue duluan. Kan ntar dia malah kesenengen sendiri. Gak gak gengsi banget" Amanda memasukkan ponselnya ke dalam tas lalu beranjak pergi menuju sekolah dengan sepedanya.

Seketika dia mengingat ketika Bintang mendorongnya dengan motor kemarin dan karena itu sekarang wajahnya memerah. "Anjir malu-maluin banget, mana kemarin banyak yang liatin lagi".

Di tengah perjalanan Amanda menghentikan sepedanya, dia membuka tas lalu kembali membuka ponselnya. "Kayaknya gue hubungi aja deh".

Tangan Amanda berusaha memencet tapi rasa gengsi terus menahannya. "Tapi kalau dia gr gimana".

"Buukkk.." seorang pejalan kaki menyenggol lengan Amanda.

"Eittt" seru Amanda berusaha menahan ponselnya agar tidak jatuh. Karena itu juga tanpa sengaja dia melakukan panggilan kepada Bintang.

"Anjirr.. wah sialan tu orang. Cepet matiin".

Namun sebelum itu Bintang sudah terlebih dahulu mengangkatnya.

"Hallo... Ada apa?" Tanya Bintang dengan suara agak serak.

"Gak. Tadi kepencet, lo matiin aja" ucap Amanda sok kalem.

"Owh.. gue kira".

"Bentar. Lo gak papa kan?. kenapa suara lo lemes banget" tanya Amanda ketika menyadari ada yang aneh dengan Bintang.

"Gak papa... Brukk!!!"

"Bintang. Lo gak papa kan?" Tanya Amanda sekali lagi, namun tidak ada jawaban.

"Bintang... Woi lo gak papa kan, argh sial" Amanda mematikan ponselnya lalu kembali mengayuh sepedanya.

"Gue harus ke rumah Bintang kan, tapi rumahnya di mana anjing".

*****

Kasa duduk di warung depan sekolah. Walaupun dia sudah alumni dari sana tapi warung bu Inah adalah yang terbaik.

CRAZY GIRL (transmigrasi) ENDWhere stories live. Discover now