16

1.8K 104 1
                                    

Amanda menggenggam sekantong kresek yang penuh dengan obat dan inhaler. Sesekali dia menghela nafas panjang lalu kembali berjalan dengan kaki setengah pincang.

"Gue pengen mati aja" gumamnya antara kesal dan juga kasihan mengingat kemarin dia kalang kabut mencari alat bantu nafas karena asmanya kambuh. Lebih tepatnya dia baru tahu jika Rasta mempunyai riwayat asma. Untung saja Amanda menemukan tabung kecil oksigen, namun hanya bisa di pakai tiga kali.

"Bus nya belum nyampe. Astaga gue pengen cepet pulang" rengek Amanda yang sudah merasa frustasi.  Dia duduk di halte dan sesekali menatap jalanan berharap bus akan segera datang.

Namun bukannya bus tapi malah segerombolan orang berbaju hitam yang mendatanginya. Amanda menatap mereka secara bergantian, namun wajah orang-orang itu tak familiar baginya.

"Apa?" Tanya Amanda ketus.

"Lo Rasta" tanya salah seorang dari mereka.

"Eh" Amanda mengalihkan pandangannya. "Apa lagi ini Rasta"

"Maaf kalian salah orang. Gue Amanda bukan Rasta. Jadi sekarang pergi sana" Amanda beranjak dari tempatnya lalu pergi meninggalkan halte itu dengan gerak-gerik yang begitu santai.

"Tunggu!!!".

Seketika nafas Amanda terhenti. Dia berbalik menatap orang-orang itu.

"Ini kamu kan" ucap salah satu pria menunjukkan foto Rasta dengan rambut panjang tergerai. Dan di foto itu dia juga memakai baju seksi dengan gaya yang tampak erotis.

Melihat itu tubuh Amanda langsung terasa lemas. "Bangsat lo Rasta. Udah baik hati gue tolongin malah ngelunjak".

"Kalian siapa?" Tanya Amanda tidak tau. Karena sama sekali tidak ada mereka di ingatan Rasta.

Laki-laki itu berjalan kearah Amanda lalu memberikan foto itu. "Kamu jangan pura-pura lupa. Inget hutang kamu, kalau kamu gak bayar, kita akan jual semua foto dan video kamu yang sudah kami rekam".

"Apa anda kira saya perduli. Bisa saja kan ini cuma penipuan" ucap Amanda berusaha tak percaya.

Namun lelaki itu menunjukan satu vidio Rasta berpose sesuai dengan apa yang diperintahkan. Dan itu benar-benar Rasta bukan orang lain.

"Kamu berhutang dengan kami sebanyak seratus dua puluh juta. Segera bayar atau kita jual semuanya sebagai gantinya".

Mata Amanda seketika membulat mendengar nominal uang yang tak bisa dibilang sedikit. "S- seratus dua puluh juta".

Setelah selesai dengan urusannya mereka pergi meninggalkan Amanda yang masih mematung dengan mata melotot dan mulut yang terbuka lebar.

Amanda langsung terduduk di tanah karena kesal dan juga frustasi. Sungguh sebuah kejutan dadakan yang tak di sangka-sangka. Dia mengangkat tangannya  berusaha memberi tahu seluruh alam semesta bahwa permainan mereka berhasil.

"Seratus juta lebih. Gue bayar pakek apa coba." Amanda berdiri dengan wajah nampak melas. Dia menatap langit lalu mengacungkan jari tengahnya setinggi mungkin. "WOI RASTA!!!!... SEKARANG LO PASTI LAGI CENGENGESAN  NGELIAT GUE KAN!!!... HEH BALIK SINI LOH!!!. MATI JANGAN BAWA UTANG BEGO!!!.. TERUS INI YANG BAYAR SIAPA HA?!!. GUE?!!.. APA GUE JUAL GINJAL LO HA!!. TUBUH PENYAKITAN MALAH PAKEK ACARA UTANG SEGALA!!!!! BANGSAT LO!!.. DASAR MONYET!!!".

Amanda menatap selembar foto yang diberikan oleh orang itu padanya. Dengan rasa kesal yang membara dia merobek foto itu hingga kecil-kecil lalu membuangnya ke tempat sampah.

"AAAAAAAAAAAAAAAAAAA!!!!!" Teriak Amanda lalu berjalan pergi , dia tidak lagi memperdulikan soal bus yang tak kunjung datang.

*****

CRAZY GIRL (transmigrasi) ENDDove le storie prendono vita. Scoprilo ora