duapuluh

9.7K 674 21
                                    

Tiga minggu berlalu setelah kejadian di hokkaido.

Sekarang pasangan suami istri ini telah kembali ke kediaman mereka yang berada di kota tokyo.

Sudah tiga minggu berlalu, dan selama itu jugalah Sanji di pusingkan oleh sesuatu yang sama. Yaitu Zoro yang menjadi begitu ramah dan mengikutinya kemana-mana.

Saat memasak, mencuci, dan beres-beres rumah, Zoro selalu tiba-tiba ada di sampingnya. Bahkan saat akan tidurpun pria itu akan  mengikutinya dan bertanya hal-hal yang aneh.

Sebenarnya tidak bisa di bilang aneh sih, karena yang di tanyakan Zoro hanya hal-hal biasa seperti

"masak apa? "
"Sedang apa?"
"Kau sedang mencuci ya"
Atau
"kau sudah mau tidur?"

Hal-hal yang tidak berguna seperti itu contohnya.

Namun yang menurut Sanji aneh adalah kalimat itu keluar dari bibir seorang pria Dingin dan kasar seperti Zoro.

Kalau ditanya pendapat Sanji tentang perubahan prilaku Zoro yang sangat aneh ini. Jujur saja dia sedikit takut. Iyah, takut karena sewaktu-waktu Zoro akan kembali kesifat dingin dan kasarnya.

Menurutnya, lebih baik Zoro sama sekali tidak memperdulikannya. Dari pada pria itu tiba-tiba menjadi sangat ramah dan nantinya malah menikamnya dari belakang. Dirinya tak tau, skenario seperti apa yang sedang dimainkan oleh Pria berambut hijau itu.

Sebenarnya dirinya juga bingung, apa Zoro tidak lagi menjadi kepala perusahaan? Sehingga dirinya malah santai-santai dan leha-leha dirumah.

Atau sebenarnya ada rencana tersembunyi yang akan pria itu jalankan kedepannya.

Sanji tersentak dan pikiran-pikiran  itu buyar saat sebuah suara yang sangat familiar menyapa telingannya.

"Kau sedang masak ya? " Tanya Zoro yang tiba-tiba sudah berada di samping Sanji.

"Apa dia bodoh!! Jelas-jelas punya mata dan melihat aku sedang memasak, kenapa ditanya lagi" ujar Sanji geram, tapi kalimat ini hanya ada di kepalanya.

"Hmm" Sanji berdehem untuk menjawab pertanyaan Zoro yang sudah kesekian kalinya.

"Wah kelihatannya enak. Apa matangnya masih lama? Aku sudah lapar" tanyanya lagi.

"Sebentar lagi, kau tunggu saja disana" Ujar Sanji sambil menunjuk kearah meja makan.

Sebenarnya dia tidak suka di ganggu saat sedang memasak, karena akan memecah konsentrasinya.

"Lagian ngapain sih si lumut ini dekat-dekat membuat fokusku buyar saja karena aroma tubuhnya" Batin Sanji.

"Ah..Baiklah" Zoro langsung berjalan dan menunggu di meja makan.

Sanji melirik sedikit dan melihat Zoro yang tersenyum kepadanya dari tempatnya berada.

Melihat itu Sanji cepat-cepat mengalihkan pandangannya "Hihh... Bulu kudukku merinding melihat tingkahnya" ujar Sanji pelan Sambil mengusap lengannya.

Dan tingkah Zoro tidak berakhir sampai disitu saja.

Saat Sanji sedang menjemur pakaian, Tiba-tiba dia muncul lagi entah dari mana.

"Hai... Kau sedang apa? " Sapanya dengan nada ceria.

Sementara Sanji hanya melanjutkan pekerjaannya seolah-olah tak melihat Zoro.

"Sini kubantu" Tiba-tiba Zoro menawarkan diri.

Sanji hanya diam dan tak merespon.

"Kau harus memerasnya begini, agar lebih cepat ker..... Krak" Sebuah bunyi sobekan terdengar setelah itu.

Unwanted (End) Where stories live. Discover now