duabelas

9.6K 721 113
                                    

"hei, kau tersesat? "

--------------
Author pov

Mobil melaju dengan aman menuju lokasi yang pria itu berikan.

"Bos apa ada masalah?" tanya sang pengemudi kepada pria yang berada di bangku belakang.

Sebenarnya dia tidak ingin mengganggu, namun majikannya itu terlihat sangat gelisah.

Kadang berguman sendiri. Lalu memukul jendela. Dan terkadang menjambak rambutnya.

Benar-benar aneh pikirnya.

"Tidak ada, fokus la menyetir" Kata sang majikan.

"Baik"

Mau di kata apa kalau majikannya sudah memerintahkan, dirinya pun harus melaksanakannya.

Dan setelah itu, sang sopir kembali fokus akan pekerjaannya.

"Apa dia akan baik-baik saja? "

"bagaimana kalau ada yang menculiknya?"

"Apa yang harus kukatakan kepada ayah kalau dia menghilang? "

"Arghhh semua ini membuatku pusing, dia kan sudah dewasa. Apa yang ku khawatirkan? "

"tapi.... Dia gak membawa apa-apa. Bagaimana dia akan pulang? "

"Arghhh kau sungguh bodoh Zoro"

"BERHENTI"

CKITTTTT....

Perintah tiba-tiba dari atasannya itu sukses membuat sang sopir ngerem mendadak.

"A-ada apa bos?" tanyanya.

"Putar balik, kita akan ke tempat tadi."

"Ta-tapi.... "

"ku bilang putar balik" Nada bicara Zoro sedikit naik saat mengatakannya.

Setelah sampai di lokasi awal, Zoro langsung turun dari mobilnya dan berjalan ke arah halte tersebut.

"Tidak ada? Dimana dia? " Pikirnya.

Dia mencoba berkeliling dan berjalan mencari keberadaan Sanji namun hasilnya nihil.

"Sial... Bagaimana dia bisa hilang? Bahkan dia tidak membawa uang sepeserpun" Zoro bermonolog, dalam hatinya dia sangat khawatir.

Zoro terus berputar-putar sampai sebuah telepon masuk menghentikan aktivitasnya.

"Iyah sayang, aku akan kesana.. Tunggu sebentar ya"

Setelah itu dirinya pun berlalu pergi.

---------
Beberapa menit setelah kepergian Zoro.

"Hai..Kau tersesat? " Tanya seseorang bersurai hitam kepada Sanji.

Sanji tidak menjawab dan mengacuhkan pria itu.

"Kau menunggu seseorang? " Tanyanya lagi.

Sanji mengangguk tapi tetap enggan membuka mulutnya.

Karena tak ada jawaban akhirnya pria itu duduk di sebelah Sanji, "aku akan menemanimu" ujarnya setelah menempelkan bokongnya pada bangku halte.

Sanji sedikit risih dan mencoba bergeser menjahui sang pria. Namun pria itu malah ikutan bergeser dan semakin dekat dengan Sanji.

Alpha...

Itulah yang di pikiran Sanji saat sekilas mencium Phaeromon dari pria yang berada disebelahnya.

Sanji bertambah risih dan merasa tidak nyaman. Sehingga pada akhirnya dia mencoba bangkit dan berjalan ke sisi ujung halte.

Dirinya mengamati orang-orang yang berlalu lalang, mencoba mencari cara agar bisa pulang.

Unwanted (End) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang