empatpuluh enam

5.4K 410 50
                                    

Sebuah dering telepon sukses membuat Zoro terbangun dari tidurnya.

Ia melirik sekilas sang penelepon lalu mengangkatnya.

"Zoro!!! " Teriak Usop dari seberang sana.

"Ada apa Usopp? " Zoro menjawab dengan setengah sadar.

"Sa-sanji di culik" Ujarnya membuat Zoro langsung melek dan bangkit dari tempat tidur.

"A-apa?! " Tanyanya kaget.

Dia belum menemukan Sanji, dan sekarang mendapatkna kabar bahwa istrinya itu di culik.

"Iyah, kami tadi sedang mematai-matai tempat perkiraan Sanji berada. Namun saat kami menunggu, seseorang telah membawa Sanji pergi."

"Trus..... "

"Kami sedang mengejarnya, tapi mereka....Hey Oimo, injak gasnya!! Kau lama sekali" Usopp berbicara dengan panik.

"Dimana posisimu sekarang? "

"Aku tak tau.... Sebentar" Usopp melihat sekitarnya setelah itu melanjutkan pembicaraan.

"Kami sedang berada di tol Kanagawa. Sepertinya mereka akan menuju dermaga Yokohama" Usopp menjelaskan.

"Baiklah, aku akan kesana dan menghubungi polisi. Hidupkan terus gpsmu agar kami bisa melacak.

"Baiklah aku akan.... Shit~ "

"Apa lagi?!! "

"Kami kehilangan mereka"

Mendengar itu Zoro langsung mengusap rambutnya kasar, ia berusaha tenang di kala jantungnya yang mau copot.

"Tetap ikutin sebisa kalian, aku akan menyusul" Tak menunggu jawaban, Zoro langsung mamatikan handphonenya dan segera bersiap

Zoro segera bangkit dan memakai mantelnya, tak lupa dia menghubungi Ace dan kantor polisi terdekat.

Dia melaporkan adanya penculikan dan menyuruh para polisi itu untuk langsung mengikuti tempat yang di kirimkan oleh Usopp.

-------------
Di sebuah Van.

Sanji mulai sedikit sadar dan merasakan pergerakan di tubuhnya.

"Ini dimana? " Pikirnya, karena merasakan ia sedang di suatu tempat yang bergerak.

Ia mencoba melihat sekitar namun, hanya kegelapan yang tampak. Sepertinya para penculik menutup matanya dengan sehelai kain. Karena dapat dia rasakan, sesuatu menekan kelopak matanya.

Dengan terbatasnya penglihatan ia hanya bisa diam dan tak bergerak.
Lagi pula ia sudah mencoba menggerakkan kedua tangan dan kakinya, tapi semuanya tak bisa di gerakkan.

Ia yakin bahwa mereka juga mengikat alat geraknya.

Dalam posisi terkekang itu, kepalanya mulai berdenyut hebat. Jika ia diam, dia bisa merasakan sesuatu mengalir dari dahinya.

Ia tak tau itu apa, entah air atau darah. Karena sekarang kepalanya merasakan sakit yang luar biasa.

Beberapa menit tersadar, dan pada akhirnya Sanji kembali pingsan karena nyeri yang ia rasakan di bagian kepalanya.

-------------

Sebuah mobil van hitam berhenti di depan sebuah kontainer kosong yang berada di daerah pelabuhan.

Seorang pria berbaju hitam menuruni mobil dan mengetuk pintu kontainer sebanyak tiga kali, dan tak lama terdengar suara kunci dibuka.

"Bagaimana?" Ujar seseorang yang ada disana tanpa menampakkan dirinya.

Unwanted (End) Where stories live. Discover now