limapuluh tujuh

7.5K 395 21
                                    

2 bulan kemudian.

"Sanji" Luffy datang dan langsung memeluk pria itu dengan erat.

"Aku merindukanmu" Ujarnya lagi sambil menenggelamkan kepalanya pada ceruk leher Sanji.

"Bocah. Apa yang kau lakukan kepada istriku" Zoro yang masih menggendong Ryuji, sudah menarik kerah baju Luffy dan menjauhkan pria itu dari istrinya.

"Luffy, hay" Sanji tersenyum saat melihat Luffy yang langsung berlari memeluknya.

Sudah 2 hari berlalu sejak sidang putusan Judge dan anak-anaknya.

Akhirnya Sanji dapat merasa lega karena merasa semuanya sudah berakhir. 2 bulan yang lalu adalah waktu yang sangat berat untuknya.

Menjadi saksi sekaligus korban di persidangan ayahnya sendiri tentu bukan hal yang mudah baginya.

Setiap ia harus memberikan kesaksian, Judge akan menatapnya tajam dengan aura intimidasi dari kursi terdakwanya. Seakan-akan pria itu akan memakannya hidup-hidup.

Namun hal itu tak menyurutkan niat Sanji untuk menjebloskan ayahnya kepenjara.

Judge mendapatkan hukuman 12 tahun penjara, sementara Ichiji dan Niji masing-masing 9 tahun dan 7 tahun penjara.

Ayah kandung Sanji itu di jatuhi hukuman dengan pasal pembunuhan berencana, penggelapan data dan transaksi ilegal lainnya.

Sementara Ichiji dan Niji juga demikian. Tindakan kriminal mereka sudah tertulis di kertas yang di berikan Robin waktu itu, dan itu juga alasannya mengapa wajah mereka pucat saat melihat kertas tersebut.

Dilain sisi, Keadaan Zoro juga sudah membaik. Entah terbuat dari apa tubuh pria itu Tapi yang jelas hanya membutuhkan waktu seminggu untuknya agar dapat berjalan lagi setelah operasi pengangkatan peluru yang bersarang di tubuhnya.

Sanji sempat khawatir dan tidak mau makan karena menunggu Zoro sadar dan kembali pulih. Tapi Law dan teman-temannya selalu memberinya suport dan mengingatkan kalau dia masih memilik Ryuji yang harus ia rawat.

Pria itu setuju walaupun harus menjalani hari dengan rasa bersalah di benaknya.

Waktu berlalu dan tak terasa sudah dua bulan terlewatkan. Saat ini Sanji sedang mengunjungi Baratie karena jujur ia sangat merindukan tempat itu.

"Paman Zeff" Sanji berlari menerjang pria tua itu setelah melihatnya keluar dari rumah menuju toko.

"Haha, anak sialan. Kau menghilang dan baru menunjukkan batang hidungmu sekarang" Zeff berujar sambil membalas pelukan mantan pegawainya itu.

Mereka berpelukan sesaat dan Sanji merasa sangat nyaman di pelukan pria tua itu.

"Hei, kau menangis? " Tanya Zeff saat merasakan bahunya basah, dan ia langsung mendorong tubuh Sanji sedikit untuk melihat wajahnya.

"Ti-tidak" Sanji langsung menghapus airmatanya.

"A-aku hanya sangat khawatir, terakhir aku melihatmu saat kau tergeletak di lantai tak sadarkan diri. Ku-kukira kau sudah ma-"

Buk

Sebuah pukulan hangat mendarat di kepala Sanji.

"Bocah bodoh!! Kau kira aku mati? " Ujar Zeff yang setengah melotot karena perkataan Sanji.

Tapi Sanji tau pria tua itu tidak benar-benar marah.

"Hehe " Sanji hanya cengengesan di perlakukan seperti itu oleh Zeff sementara Zoro sudah berada di samping Sanji dan menatap tajam kearah pria tua itu.

"Kau apakan istriku pak tua? " Tanyanya tak terima jika istri kesayangannya di pukul orang asing.

Tapi bukannya menjawab, Zeff malah menatap tajam ke arah Zoro.

Unwanted (End) Hikayelerin yaşadığı yer. Şimdi keşfedin