sembilanbelas

10.8K 746 28
                                    

Heat yang dialami oleh Sanji, berlangsung selama 3 hari.

Dan selama 3 hari itu jugalah yang mereka lakukan hanya bercinta dan medesah di kamar hotel.

Tak ada jeda sekalipun. Mereka terkadang terlelap kelelahan, dan saat terbangun mereka akan kembali bercinta.

Sanji mengerjapkan matanya saat sebuah cahaya matahari menyinari wajahnya.

"Eungh" Eluhnya sambil menutup matanya dengan tangannya.

Tak beberapa lama Kesadarannya kembali dan akhirnya dia membuka matanya untuk melihat sekitarnya.

Yang ada dihadapannya sekarang adalah sebuah langit-langit yang sangat Asing baginya.

"Dimana? " Gumannya pelan.

Sanji akan beranjak, namun tubuhnya tertahan oleh sesuatu. Dapat dilihatnya Sebuah tangan terulur dan merangkul tubuhnya.

Dirinya sedikit berbalik dan mendapati Zoro sedang tertidur di sebelahnya.

"Zoro!!!" ujarnya kaget.

Ternyata suara terkejutnya, berhasil membangunkan sang pria bersurai hijau dari tidurnya.

"Eunghh... Tidurlah lagi. Aku masih lelah" Guman Zoro lalu kembali menutup matanya.

Mendengar suara berat Zoro membuat Sanji tersadar.

"Lepaskan" Ujar Sanji dan menghempas kasar tangan Zoro yang berada di perutnya.

"Apa yang kau lakukan padaku?!!"

Sanji melihat sekitar dan baru tersadar bahwa mereka berdua sama sekali tak berbusana.

"KAU MEMPERKOSAKU LAGI?!" Teriak Sanji dengan nada marah.

"Lagi??" Zoro bangkit dan duduk di hadapan Sanji.

"Kau yang menggodaku dengan Menyebarkan Pheromonemu kemana-mana. Apa kau tidak ingat tingkah jalangmu itu" Dirinya mencoba membela diri.

"Jalang" Sanji tidak terima. Rasanya sangat sakit saat seseorang mengataimu jalang, apalagi ini adalah suaminya sendiri. seolah-olah apa yang dilakukannya sangat buruk dan kotor. Sanji merasa harga dirinya terluka.

Sanji sama sekali tak bisa mengontrol tubuhnya saat Heatnya datang. Dirinya tau kalau yang dikatakan Zoro mungkin saja benar.

Tapi apa kalimat itu tidak terlalu kejam untuknya?

Dia sama sekali tak bisa mengontrol, bukan kemauannya melakukan semua itu. Dirinya berusaha mencegah situasi ini terjadi. Namun keadaanlah yang membuatnya berada di situasi ini.

Sanji hanya diam. Lidahnya kelu.
Akhirnya dirinya berbalik dan berusaha untuk pergi.

Namun lagi dan lagi dirinya harus di permainkan oleh keadaan.

Sanji terjatuh saat akan berjalan, kakinya seakan mati rasa dan tak memiliki tenaga. Badannya bergetar, namun dirinya masih berusaha bangkit dengan berpegangan oleh sisi ranjang.

"Kau tak apa? "

Melihat Sanji terjatuh, membuat Zoro langsung beranjak dan sekarang Pria itu sudah berada di hadapannya dan mencoba membantu nya berdiri.

Saat melihat ekspresi terluka Sanji, membuat Zoro ingin memeluk pria itu. Jujur saja dirinya merasa bersalah.

"Aku tak apa" Ujar Sanji pelan, seraya berdiri tanpa menanggapi bantuan dari Zoro.

"Aku minta maaf" Zoro berkata lembut. Rasa bersalah akhirnya mengalahkan egonya.

"Tak seharusnya aku berkata seperti itu. Aku juga salah, aku.... " Lanjutnya.

Unwanted (End) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang