limapuluh

6.7K 468 32
                                    

"Perkenalkan, saya Robin. Pengacara dari almarhum tuan Rey Vinsmoke" Wanita yang memiliki rambut hitam panjang itu memperkenalkan diri kepada mereka.

Kejadian ini berlalu beberapa menit yang lalu, dan sekarang Zoro, Sora dan Robin berada di kantin rumah sakit untuk mengobrol.

Sementara Usopp di tugaskan untuk menjaga Sanji di ruang ICU.

"Jadi ada apa anda menemui kami? " Zoro bertanya kepada wanita yang ada di depannya.

Wanita itu tersenyum lalu menyodorkan sebuah map yang sedari tadi berada di tangannya.

"Ini adalah wasiat dari tuan Rey"

Zoro mematung, ia tak tau harus mengambilnya atau menunggu Sora untuk berbicara.

Karena sejujurnya ia tak mengenal Rey Vinsmoke atau kakeknya Sanji. Yang kenal dengan pria itu hanya Sora, selaku ibu Sanji.

Sora menyentuh pelan lengan Zoro, mengisyaratkan agar pria itu mengambil benda yang ada di hadapannya.

Dengan ragu Zoro mengambil Map tersebut dan membukanya.

"Bacalah" Ujar Robin kepada Zoro.

Zoro mengangguk dan mulai membaca bait demi bait yang tertulis disana.

Matanya membesar saat dirinya selesai membaca setiap rincinya.

"A-apa maksudnya ini? " Dirinya kaget dan bertanya kepada Robin.

" Itu adalah Surat wasiat yang di tulis almarhum sebelum ia meninggal." .

"Tak ada satupun yang mengetahui wasiat ini, termasuk anaknya sendiri" Robin kembali berucap.

"Maksudmu? Bahkan Judge tidak mengetahuinya? " Zoro bertanya.

Robin menggeleng.

"Jadi, kenapa baru sekarang kau datang menemuinya? " Tanya Zoro yang masih tak mengerti arah pembicaraan ini.

"Karena aku mendengar, Sanji baru saja melahirkan seorang anak" Jelas Robin.

Ia menyeruput kopi yang dari tadi ia pesan, setelah itu melanjutkan kalimatnya  "Seperti yang kau baca tadi, semua poin yang tertulis disana, hanya akan berlaku saat Sanji memiliki keturunan"

"Maksudmu, semua itu jadi milik Sanji? " Zoro menatap lekat mata wanita itu.

Robin tak menjawab, ia hanya tersenyum dan mengangguk.

Zoro tak tau dia harus takut atau bahagia.

Sejujurnya ia Shock saat membaca isi surat wasiat itu.

Jika kalian ingin tau, poin penting dari surat itu ialah, Rey Vinsmoke mewariskan 75% kekayaan atas namanya kepada Sanji saat cucunya itu telah mempunyai keturunan.

Sementara sisanya akan disumbangkan kepada Panti Asuhan dan acara amal.

Tentu hal itu membuat Zoro sedikit takut.

Bukan apa-apa. Masalahnya adalah, Surat ini tidak serta merta berlaku begitu saja. Di poin terakhir yang ia baca, surat akan berlaku jika mendapatkan tanda tangan dari yang bersangkutan, yaitu Sanji sendiri.

Jika sekarang Sanji masih koma, berarti semua harta itu masih berada di tangan Judge.

Jika ayahnya tau Sanji yang mewarisi semuanya, tentu saja ia akan murka dan akan menghabisi Sanji.

Nah, ia tak mau itu terjadi. Ia tak mau Sanji di lukai atau disakiti oleh siapapun lagi.

Cukup, kali ini saja kejadian ini terjadi karena kebodohan dan kesalahannya.

Unwanted (End) Where stories live. Discover now