limapuluh satu

5.4K 394 8
                                    

Sudah satu minggu terlewatkan dan keadaan Sanji masih sama.

Tak ada perkembangan yang signifikan walaupun Dokter mengatakan bahwa kondisinya stabil.

Zoro dan Sora bergantian menjaga Sanji. Dan terkadang teman-teman mereka seperti Nami, Usopp dan Ace juga datang menjenguk Pria itu. 

Mereka menjaga dan menemani Sanji sambil sesekali mengajaknya mengobrol.

Dokter mengatakan bahwa walaupum dalam keadaan koma, Pasien masih bisa mendengar suara dari luar. Jadi mereka sebisa mungkin merangsang kesadaran Sanji dengan mengajaknya berbicara.

Tak ada kata lelah di benak mereka. Harus bergantian menjaga dan kurang istirahat tak menyurutkan tekad mereka untuk tetap berada di samping Sanji.

Sama seperti hari ini. Zoro baru datang kembali ke Rumah sakit setelah beristirahat sebentar dan membersihkan diri.

Ia membuka ruang rawat dan melihat Sora yang tertidur sambil menggenggam tangan Sanji di samping Ranjang.

Ia melangkahkan kakinya pelan karena tak ingin membuat Sora terkejut.

Setelah berada tepat di samping wanita itu, Zoro menepuk pundaknya pelan dan berkata "Bu, bangunlah"

Sora yang memang mudah sekali terbangun langsung mengangkat badannya dan melihat ke arah Zoro.

"Ahh kau sudah datang" Ucapnya seraya menghapus pelan kedua matanya.

"Maaf ibu tertidur"

Zoro tersenyum lembut " Tak apa bu. Ibu pulang saja. Aku yang akan menggantikan mu"

Mendengar itu Sorapun mengangguk dan mulai membereskan barang-barangnya. Sementara Zoro menggantikan posisi Sora untuk duduk di kursi sebelah Ranjang.

"Kabarin ibu ya, kalau ada apa-apa" Ujar wanita itu sebelum pergi.

"Baik bu"

Dan dengan itu, Sora berlalu dan menghilang dari balik pintu.

Tak lama dari kepergian Sora. Law masuk ke dalam ruangan.

"Ahh pas sekali kau yang ada disini" Ujarnya sambil berjalan mendekati Zoro.

Setelah berada di sampingnya, Law tersenyum sebelum berkata "Perkembangan anakmu membaik. Jadi hari ini, ia sudah bisa keluar dari NICU dan Kau sudah bisa menemuinya"

Mendengar itu Zoro menatap Law lama dengan wajah tak percaya.

"Benarkah? " Tanya yang masih tak yakin.

Law mengangguk dan hal itu membuat Zoro tersenyum senang.

"Ahh syukurlah. " Rasanya airmatanya akan menetes saat mendengar kabar jika ia sudah bisa menemui anaknya.

Selama seminggu ia hanya bisa mendengar kabar atau melihat anaknya dari jauh.

Malaikat kecil dengan selang di sekitar tubuh mungilnya membuatnya tak kuat menatapnya terlalu lama.

Tapi sekarang ia bisa menggenggam putranya, memeluknya dan menyalurkan kasih sayangnya.

Ia begitu bahagia.

Ohya, mungkin aku lupa mengatakannya, kalau anak kembar Sanji berkelamin laki-laki dan perempuan.

Anak perempuan mereka tak selamat, tapi Zoro telah memakamkannya dengan layak dan memberikannya nama "Reina" Yang berarti Ratu atau permata.

Sementara putra mereka belum ia kasih nama, kerena ia ingin Sanjilah yang memberikannya saat pria itu terbangun nanti.

Setelah mendapat kabar dari Law, seorang perawat masuk sambil mendorong box bayi dan meletakkannya tepat di samping ranjang Sanji.

Unwanted (End) Where stories live. Discover now