47

33 5 0
                                    

Matahari baru saja menyembul di ufuk barat pertanda hari baru telah dimulai, dan pemandangan indah awal hari tersebut menjadi background dua insan yg sudah melakukan kegiatan sejak hari masih gelap.

Pantai terpencil yg berada di Yokohama, tempat favorit (name) ketika berkunjung ke rumah kakeknya. Sedikit orang yg tau tempat tersebut, ukurannya pun tak seluas pantai di luar sana sebab sudah banyak dialihkan menjadi pelabuhan dan dermaga.

Gw gatau apa bedanya, tapi kayanya pelabuhan tempat kapal berenti dan oper barang, kalo dermaga itu isinya pelabuhan, gitu gak si? ngerti gk?-caca

Di sanalah (name) melatih Takemichi sesuai apa yg pemuda itu minta, menjadi kuat. Jadi (name) menginstruksikan Takemichi untuk mengelilingi pantai selama satu jam, puan juga memberikan beberapa latihan untuk membangun otot, memperkuat masa nafas dan energi.

Hingga 3 jam berlatih terlampaui dan jam telah menunjukan pukul 7 lewat 20 menit. Takemichi yg mendengar (name) mengakhiri latihan langsung membanting dirinya ke pasir pantai, nafasnya memburu usai menjalani pelatihan yg tak manusiawi baginya.

"Mau istirahat di rumah kakek gua gak, sekalian sarapan?" Tanya (name) memberikan minuman isotonik pada sang Jaka.

Takemichi terduduk menerima pemberian (name), "Gausah (name)-san, gua langsung balik aja" jawabnya lalu meneguk minumannya rakus.

"Oke, ntar gua suruh cipuy jemput lu, nyuci motor dulu dia"

Takemichi hanya mengangguk menanggapinya, udah abis tenaga dia.

.
.
.

30 menit kemudian, sayup sayup (name) mendengar suara mesin motor mendekat ke arah pantai, itu motor Baji, puan sudah kelewat hafal dengan deru mesinnya.

Tak jauh dari sana, Chifuyu kini tengah memarkirkan motor Suzuki GSX250E di pasir padat pantai kemudian berjalan menghampiri keduanya. Tatapan iba ia layangkan pada pemuda bermarga hanagaki yg di gempur latihan berat dari sepupunya.

"Kak" panggil Chifuyu seraya mengais kantung jaketnya.

Raut wajah bingung terlukis di wajah sang dara kala beberapa lembaran kertas disodorkan padanya. Sebuah surat... untuknya?

"Gua Nemu ini di bagasi pas mau nyuci motor tadi"

(Name) sempat terpaku sejenak kemudian menerima dan mengantungi surat tersebut.

Lalu Chifuyu menyadarkan Takemichi yg hampir tertidur karna lelah, ia pun membopong tubuh sobatnya menuju motor dan membawanya pulang ke Shibuya. Sedangkan (name) pulang ke Dojo kediaman Mōkami.

.
.
.

Kruk ia senderkan pada pilar lalu mendudukan dirinya di bibir tatami menghadap halaman belakang dimana ia biasa berlatih pedang. Lembaran surat yg ia kantungi di tarik keluar berniat untuk membaca pesan yg ditulis si pemuda bermarga Baji.
______________________________________
To: Mō̶k̶a̶m̶i Baji (Name)

(Name), pacarmu yg ganteng ini minta maaf sebesar-besarnya. Kamu boleh minta apapun asal kamu maafin aku.

Waktu kita berantem di taman, hati aku sakit bgt ngeliat kamu nangis apalagi air mata kamu tumpah karna aku, aku pengen peluk kamu dan bilang maaf berkali kali waktu itu, tapi ga mungkin karna aku harus fokus sama tujuan aku.

Aku terpaksa ninggalin touman buat ngecoh kisaki, kamu tau kisaki bisa naik ke puncak Touman karna dia berhasil ngehasut mikey. Jadi aku masuk ke vallhala buat ngecoh kisaki dan bisa bunuh dia, greget banget aku tuh.

Kebetulan juga di valhala ada kazutora, udah lama gk ketemu dia, jadi aku pikir sekalian aja biar bisa ajak kazutora balik ke Touman, pasti seru kalo kita ngumpul lagi kaya dulu.

Baji Keisuke | Meu NamoradoWhere stories live. Discover now