56

35 4 0
                                    

Dirgantara menunjukan dirinya yg bersinar menerangi bumi, cuaca dingin kala itu sedikit menghangat karnanya, salju yg menumpuk pun mulai menipis dan mencair.

Suhu hari ini tak sedingin hari sebelumnya membuat (name) betah untuk berlama-lama di luar daripada bergelung di dalam selimut. Dan sekarang (name) tengah asik menikmati crepes sambil menunggu pengecekan motornya di bengkel.

Setelah diajak berkendara semalaman penuh, si kuda besi sudah melewati limitnya pagi ini dan merajuk tak mau berjalan lagi, biasa lah mesin tua.

"Waduh deck lcdnya kena ini mah"

"Sering gitu emang, kira-kira kapan selesai?"

"Ambil besok dah neng"

"Oke"

"Isi data dulu neng, biar bisa dikabarin ntar"

"Yoroshiku bang"

"Mau dianter pulang kagak"

"Gausah bang, saya dijemput"

"Walach titidije neng"

(Name) mengangguk kecil dan langsung cabut dari bengkel. Tak lama sebuah motor menepi ke pinggir jalan mendekati (name), itu Chifuyu yg sebelumnya ditelpon untuk menjemput (name).

Dalam perjalanan pulang Chifuyu dan (name) memutuskan untuk menepi ke toserba membeli yakisoba. Gara gara ditelpon (name) pas lagi enak enak tidur, Chifuyu gak sempet sarapan, pagi cuy jam 7, mana lagi libur kan jadi bebas bangun Ampe siang. Jadi mereka berdua nyarap yakisoba deh di set area depan toko kang Fuji.

"Lu mau ngerokok?" Tanya Chifuyu melihat gerak gerik sepupunya menyelipkan rokok di bibir dan memegang korek.

"Ada masalah?" Sungut (name) yg dibalas gelengan keras dari sang penanya.

Chifuyu ciut, niatnya untuk melarang (name) merokok ia urungkan, kakaknya sedang berada di mood yg tak bagus, pantas sepanjang perjalanan tadi (name) diam saja dengan wajah datar.

Keduanya dikuasai hening menyantap yakisoba masing masing. Chifuyu tak berani angkat suara takut memperburuk mood sang kakak, sedangkan (name) asik menikmati kecanggungan diantara mereka.

Mentari mulai bergulir menduduki tahtanya diatas sana, sudah berlangsung satu jam dan dua insan tersebut masih berada di tempatnya, diantara keheningan yg ada.

(Name) kembali menyomot rokok dan menyulutnya dengan api, namun saat hendak dihisap, lintingan tersebut berpindah tangan direbut seseorang disusul dengan pukulan telak di pucuk kepalanya. (Name) sontak menoleh dan mendapati wanita bersurai legam sebahu menatapnya marah.

"Mulai ngerokok ya!" Bentak si wanita.

"Bunda!" Pekik (name) terkejut.

Baji Ryoko, ibunda dari kekasihnya itu memergoki dan merebut korek dan sekotak rokok miliknya. Kepala Chifuyu juga menjadi sasaran pukulan wanita tersebut.

"Aduh kok saya kena juga Tante?!" Keluh Chifuyu.

"Kamu gak ngelarang sepupumu ngerokok" bentak Ryoko.

"Serem Tan anaknya" balas Chifuyu.

"Udah berapa lama dia begini?" selidik Ryoko.

Chifuyu yg hendak menjawab terbungkam melihat kakaknya melontarkan death glare seakan berkata 'kalo kasih tau, abis Lo sama gua'.

"Heh, kenapa diem" sentak ibunda baji pada Chifuyu.

"Gatau Tante, saya juga baru tau tadi" jawab Chifuyu sekenanya, yah do'akan ia tak salah menjawab dan mendapat amarah (name).

Baji Keisuke | Meu NamoradoWhere stories live. Discover now