2

263 35 5
                                    

Typo bilang ya readers
Biasakan vote sebelum membaca dan aktif kan data ketika memvote.

Selamat membaca.

Semua pemimpin dan wakil Toman telah pulang ke habitat masing masing. Kini di rumah mitsuya hanya tersisa dirinya, chifuyu, baji, dan (name) yg tertidur di sofa.

"(Name)nee mau diapain?" Tanya chifuyu menoel Noel pipi kakak sepupunya.

"Hush jangan digituin ntar bangun" tegur baji. Padahal dia juga mainin rambut (name).

Chifuyu dan baji menatap gemas wajah (name) yg tertidur tenang.

"Aaa (name)nee gemesin kalo tidur, mirip kucing" gemas chifuyu menahan pekikannya.

"Oho pacar siapa dulu dong" bangga baji.

"Heh kalian (name) nya jangan di gangguin!" tegur mitsuya setelah selesai dengan urusan dapur–mencuci piring.

"Ini (name)nee dibawa pulang atau nginep mitsuya-san?" Tanya chifuyu.

"Nginepin aja, ntar gua pindahin ke kamar" jawab mitsuya.

"Oh yaudah kita pulang dulu ya mitsuya-san" pamit chifuyu.

Baji mengecup kening sang gadis dan berjalan mengikuti chifuyu "Mitsuya gua titip (name) ya" ucapnya sebelum melangkah keluar pintu.

Tak ada rasa cemburu atau curiga dalam hati baji, ia tau bahwa mitsuya sudah bersahabat dengan kekasihnya sejak kecil. Menginap, berpelukan, bergandengan sudah hal wajar bagi name dan mitsuya, baji juga tak mempersalahkan itu karna (name) pernah bilang kalo dia menganggap mitsuya adalah kakaknya.

Karena mitsuya juga lah baji mengenal (name), dan ia juga percaya mitsuya tidak akan bertindak yg aneh aneh pada kekasihnya, karena mereka sahabat kecil. Ya walaupun ada sedikit rasa cemburu kalo (name) melakukan kontak fisik dengan mitsuya.

Kita bisa suka sama banyak orang tapi kita cuma bisa mencintai beberapa orang.

Anjay sok puitis.

"Yoi" balas Mitsuya.

Setelah menutup pintu, mitsuya kembali ke ruang tv dimana (name) berada, tubuh sang gadis ia angkat ala bridal style dan membawanya ke kamar miliknya. Mitsuya meletakan tubuh (name) secara perlahan agar sang empu tak terbangun.

Mitsuya POV

Setelah meletakan tubuh (name) di kasurku, aku tersenyum menatap wajah (name) yg nampak tenang dan damai. Dalam hati aku mengagumi cintaan tuhan yg begitu indah bak jelmaan bidadari, setiap ukiran diwajahnya terlihat begitu sempurna jika dilihat dari dekat.

Tatapan ku menyendu menyadari jika gadis di hadapan ku bukanlah milikku, tetapi temanku.

Sudah lama aku memendam rasa ini, rasa yg memabukan ketika bersamamu, tiap degupan jantung yg membuat ku gugup, kupu-kupu yg berterbangan memenuhi rongga dada, tawa dan suara mu yg begitu lembut didengar, pelukanmu yg hangat, semua itu begitu candu untukku.

Tapi semua itu bukan sepenuhnya milikku.

"Lu tau (name), gua tuh cinta sama lu" lirihku menatap sendu (name).

"Hei guaa boleh egois gak si?"

Setelah beberapa saat mengucap kan itu, aku mengecup bibir ranumnya, hanya menempel saja tidak lebih.

Plak

"Astaga mitsuya lu ngapain" gumamku setelah sadar dengan apa yg kulakukan dan menampar kedua pipiku.

Untung (name) gk bangun.

"Mending gua tidur sekarang" gumamku bangkit lalu berjalan menuju kamar Luna dan mana.

Baji Keisuke | Meu NamoradoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang