33.5 (bonus)

66 6 0
                                    

3 hari setelah kematian baji (name) memberanikan dirinya untuk mengunjungi makam baji, selama 3 hari itu juga ia mengumpulkan keberanian tuk melihat makam orang yg dicinta, dan dihari itu bertepatan dengan ulang tahun si tunggal baji Keisuke yg ke 15.

(Name) mengelus perlahan batu nisan keluarga Baji, lalu mendudukkan diri di hadapannya, tatapan sendu tak pernah lepas dari wajah cantiknya.

"Hai aku dateng" kekeh (name) usai mengeluarkan sebotol minuman, Peyang yakisoba, dan ubi manis kesukaannya sebagai persembahan.

"Selamat ulang tahun kei, padahal rencananya aku mau ngajak kamu keliling kota seharian trus nyobain banyak makanan buat ngerayain ultah mu" ucap (name) terus bermonolog.

"Tapi Tuhan punya rencana lain. Kei, tuhan tuh jahat ya? Kenapa tiap aku nemuin bahagia, gak lama tuhan ambil"

(Name) terdiam mengingat ingat memori manisnya yg selalu berakhir tragis ntah apa penyebabnya.

"Maaf aku gk dateng ke pemakaman mu, aku belum siap waktu itu"

Jujur saja kini hatinya terasa teriris melihat makam mantan kekasihnya, padahal ia sudah mengumpulkan keberanian tapi runtuh kala melihat nama yg terukir di batu nisan.

"Kei, boleh gak si aku nganggep kita masih sepasang kekasih?"

"Aku tau kamu mutusin aku karna kamu gamau ninggalin aku dengan ikatan itu"

"But i still love you so much, forever, dulu, sekarang, kedepannya, and all universe"

Usai mengucapkan itu air mata tak lagi sanggup di bendung, air mata (name) mengalir deras, bahunya bergetar menangis dalam diam.

"Aku harus gimana setelah ini? Kamu pergi terlalu tiba tiba" rengek (name) sesegukan, "sial, padahal gua dah janji sama diri sendiri gabakal nangis, maaf kei aku malah nangis di hari ulang tahun mu"

"Maaf kayanya aku gabisa jaga titipan kamu, aku ngerasa gk pantes karna ngejaga diri aku aja gabisa, aku takut malah bunda yg aku repotin"

"Maaf... maaf, maaf, maaf" racau (name) lirih.

Puan pun hanya bisa membiarkan dirinya yg terus menerus menangis, hatinya terasa perih bagai luka ditaburi garam. Ia benar benar merindukan sosok pemuda Baji di sisinya, ia benar benar ditekan takdir, ia merasa benci akan dirinya yg tak bisa memenuhi permintaan terakhir sang jejaka.

Baji Keisuke | Meu NamoradoWhere stories live. Discover now