43

87 5 0
                                    

Beberapa hari kemudian...

Sesuai dengan apa yg Mitsuya katakan semalam lewat telepon, takemichi diminta untuk datang ke sekolah untuk mengambil seragam Touman miliknya, sekaligus menepati kesepakatannya dengan (name) beberapa hari lalu.

Dan disinilah Takemichi berada, bersama peh ia diarahkan menuju ruang klub ekonomi, di sana sedang diadakan kegiatan menjahit dan mitsuya menunjukan toppoku Touman milik takemichi.

Setelah ditunjukkan set toppoku Touman Takemichi berceletuk menanyakan (name), karna setelah urusannya dengan Mitsuya selesai ia diminta untuk menemui gadis tersebut. Pertanyaan tersebut di jawab dengan dagu yg menunjuk ke pojok ruangan, disana insan bersurai coklat tua sedang tertidur dengan kepala yg menelungkup diantara dua tangannya. Terlihat, tak ada yg berani mengusik sang hawa dari kenyamanannya.

"Tunggu aja, bentar lagi paling bangun pas sadar ada lu disini. Sambil nunggu cobain toppokunya dulu, biar kalo ada yg salah bisa langsung gua benerin" saran Mitsuya.

Takemichi mengangguk kecil, diam diam ia mengagumi kepekaan (name) yg tajam dan sensitif. Ia pun melakukan apa yg pemuda bersurai lilac itu minta.

Remaja bermarga Mitsuya itu pun tersenyum bangga kala tak menemukan kesalahan apapun pada seragam dan penampilan Takemichi, tepat saat ia ingin berucap seseorang mengintrupsinya.

"Udah selesai?" Suara yg terdengar khas seperti orang yang baru terbangun dari tidurnya, gadis dengan kruk yg menopang tubuhnya itu adalah (name).

"Udah beres si, lu mau bawa anaknya kan?" Saut Mitsuya.

(Name) hanya mengangguk lalu berceletuk, "lu pake itu jadi tambah keren"

Yg di puji lantas tergagap. Kemudian puan kembali melanjutkan ucapannya, "dah siap buat gua latih?" Tanya (name) yg mendapat anggukan mantap dari Takemichi.

"Toppokunya tetep pake ya" pinta (name)

"Eh tapi bukannya gaboleh pake ini di lingkungan sekolah" Takemichi mencoba membantah, bisa bisa ia jadi pusat perhatian jika berkeliaran dengan toppoku geng.

"Tenang, ga ada yg berani negur kok, lagipula mereka pada takut-"

"(Name)!" Tegur Mitsuya seketika membuat (name) kicep.

"Ha'i, warui~"

"Takemichi, Sorry ya (name) emang suka gitu, nih buat bungkus toppokunya" ucap Mitsuya menyengir seraya memberikan Tote bag pada Takemichi.

~•~

Takemichi terus berjalan membuntuti (name) tanpa berani membuka obrolan, pasalnya sang gadis terus memasang tampang tak ramah, dan juga murid murid di koridor yg mereka lewati terus berbisik dan tampak menghindar dari jangkauan keduanya.

Ia sudah mendengar rumor tentang (name) yg ditakuti di sekolah-takemichi mengakui itu, sebab kesan pertamanya pada (name) memang mengintimidasi-bahkan guru tak berani menegur karna (name) adalah murid berprestasi 5 besar seangkatan juga banyak memenangkan piala kendo. Hanya ada satu siswa yg mampu mengontrol (name) dan seluruh warga sekolah berharap padanya, ya, Mitsuya Takashi.

Tanpa ia sadari keduanya sudah ada di depan pintu klub Kendo, Takemichi menelan ludah kasar, ini dia ruangan yg akan menempa dirinya menjadi pandai bertarung.

(Name) membuka ruangan tersebut dengan kunci yg sebelumnya sudah ia ambil dari ruang guru, pintu tersebut di geser dan kakinya melangkah masuk dengan bantuan kruk diikuti Takemichi, sudut bibirnya tertarik kala Indra penciumannya menangkap bau khas ruangan tersebut yg lama tak ia jamah semenjak kecelakaan.

Baji Keisuke | Meu NamoradoDove le storie prendono vita. Scoprilo ora