54

2.2K 203 8
                                    

"Tega sekali kamu, Bi! Berselingkuh dengan kakak iparmu sampai punya anak! Dia masih istriku secara hukum, Bi! Aku akan menuntut kamu dengan pasal perzinahan!" Azka sangat marah kepada Abi.

Berbulan-bulan ia mencari Namira, tapi ternyata istrinya itu malah kawin lari dengan Abi.

"Kak, kamu tau aku sudah menikah. Walau kamu tidak sudi hadir di acara pernikahan aku. Aku tidak mungkin menghianati istriku yang sedang hamil." Abi membuka pintu kamar inap. "Masuklah, Kak. Lihatlah anak itu."

Dengan tangan bergetar, Azka masuk ke ruang inap. Namira kaget melihat kedatangan Azka. Pria itu terlihat agak kurusan, wajahnya juga terlihat kuyu.

"Na, gue tinggal sebentar." Abi undur diri. Berniat memberi kesempatan untuk Azka dan Namira untuk bicara.

Azka mengamati wajah bayi yang sedang terbaring lemah di tempat tidur. Ia kaget, wajah bayi itu mengingatkan dengan fotonya semasa kecil.

"Na, dia ...." Azka menatap wajah bayi itu dan Namira bergantian. Namira mengangguk sambil menangis.

"Kamu tega, Na ...." Azka menangis melihat anaknya yang sedang tertidur pulas.

***

Abi bergantian untuk menjaga Ali, sedang kedua orang tua Ali, yaitu Azka dan Namira sedang berbicara di ruang tunggu.

"Kenapa kamu rahasiakan, Na?" tanya Azka marah. "Kamu sengaja ingin menghukum aku? Menjauhkan aku dari anakku?"

Namira hanya diam, membuat Azka tak sabar. "Jawab, Na."

"Aku ... aku hanya ingin proses perceraian kita berjalan cepat ...."

"Sampai kapanpun aku tidak akan menceraikan kamu, Na ...." Azka mengeratkan rahangnya. "Kamu masih berani bicara soal perceraian, sementara ada Ali di tengah-tengah kita? Jahat kamu, Na! Aku tidak mau anakku tumbuh seperti itu."

"Kamu bebas menemui dia. Kita bisa membesarkannya berdua. Aku janji, aku akan membiarkan kamu menemui dia kapan saja ...." Namira masih bersikeras dengan keputusannya untuk bercerai.

"Aku tetap tidak mau!"

"Kenapa kamu begitu egois? Sementara perceraian ini kamu sendiri yang menginginkan. Kamu lupa?" Namira kembali mengingatkan Azka, tentang betapa kejamnya pria itu menalaknya.

"Saat itu aku khilaf, Na. Dan aku sudah berkali-kali minta maaf ... aku menyesal ...." Azka bersimpuh di depan Namira dan mengenggam tangannya.

"Kembali sama aku, Na. Demi Ali ...."

Perlahan Namira menarik tangannya. "Ali akan tetap bahagia, dengan atau tanpa kamu. Aku bisa merawatnya sendiri."

Azka tertawa sinis. "Lalu apa yang aku liat sekarang? Anakku terkapar di rumah sakit. Kamu nggak akan mampu merawat dia seorang diri, Na. Kamu dan Ali perlu aku!"

"Sampai kapanpun aku tidak mau rujuk denganmu!" Namira bangkit dari duduknya, hendak pergi, tapi Azka menahan tangannya.

"Rujuk denganku, atau aku akan menuntut hak perwalian Ali?"

Namira gentar dengan ancaman Azka. Ia tak mau kehilangan Ali. Tapi ia juga tak mau rujuk dengan Azka.

"Pilih salah satu, Na ...."

Namira menatap Azka dengan perasaan terluka. "Dasar laki-laki kejam. Aku menyesal bertemu denganmu ...."

"Setelah Ali sehat, kita akan pulang ke rumah kita." Azka memutuskan sepihak.

***

"Tega kamu membohongi Mama, Nak ...." Adel menangis tersedu-sedu saat Azka membawa Namira dan Ali ke rumahnya.

"Maafin aku, Ma."

"Dasar anak jahat! Kamu mau menjauhkan cucu dari neneknya? Mama marah sekali!" Adel menciumi Ali yang sedang tertidur dalam gendongannya.

"Siapa yang menemani kamu saat hamil?" tanya Adel sambil menangis. Sebagai ibu ia merasa tak berguna sama sekali. Karena telah membiarkan putrinya berjuang seorang diri.

"Abi."

"Siapa yang menemani kamu saat lahiran?"

"Abi."

"Siapa yang mengadzani anak ini?"

"Abi."

Azka mengeratkan rahang mendengar jawaban Namira. Semua perannya telah direbut oleh Abi!

"Abi! Anak nakal itu! Mama juga benci dia! Kami sering bertemu, tapi ia sama sekali tidak memberi tau Mama! Kalian berdua jahat!" Adel menangis lagi.

"Sudah, jangan menangis lagi. Yang penting anak dan cucu kita sudah kembali." Fahri menenangkan istrinya.

"Azka, Namira, ayo ke ruang kerja. Ayah mau bicara."

Namira memandang ke arah Azka, seolah mengerti apa yang akan dibicarakan ayahnya.

***
Rujuk nggak ya? 🤧

Azka dan NamiraWhere stories live. Discover now