40

1.8K 175 11
                                    

"Ini kosan gue! Udah tau 'kan? Sekarang buruan lo pulang. Gue mau istirahat." Namira terpaksa mengajak Abi ke kosan 'palsunya' karena pria itu memaksa.

"Baiklah, Na. Besok aja gue mampir. Sekarang gue lagi buru-buru." Abi mengangguk puas setelah mengetahui tempat tinggal Namira.

"Nggak ada yang nyuruh lo mampir, ya. Seperti gue bilang, ini terakhir kalinya kita bertemu. Lagipula nggak ada perlunya juga kita ketemuan lagi." Namira mengeluarkan kunci, pura-pura akan masuk ke kamar kosnya.

"Lo nggak mau tau, dimana gue tinggal?" tanya Abi lagi.

"Nggak penting juga." Namira menjawab dengan ketus.

"Gue tinggal di asrama polisi dekat stasiun. Kali aja lo ada perlu sama gue."

"Oke." Namira menjawab malas. "Sekarang buruan lo balik." Namira terang-terangan mengusir Abi.

"Kalau mau tidur jangan lupa kunci pintunya, Na. Bahaya karena lo tinggal sendiri." Pesan Abi sebelum pergi.

Saat hendak menuruni tangga, tiba-tiba Abi berbalik, ia mengulurkan ponselnya ke arah Namira. "Tulis nomor lo."

"Gue masih makai nomor yang lama kok." Namira berkilah.

"Kalau begitu buka blokirannya."

Namira mulai kesal dengan sikap Abi yang main perintah saja. "Kenapa gue harus nurut sama lo?"

"Ya udah. Gue nggak akan pergi seb ...."

"Iya-iya!" Namira segera merebut ponsel Abi. Ia menuliskan nomor ponselnya di sana.

Abi mencoba menghubungi nomor yang diberikan Namira. "Kasih nomor yang benar, Na. Jangan coba-coba membohongi polisi!"

Abi mengembalikan ponselnya kepada Namira. Dengan kesal Namira menuliskan lagi nomornya.

"Udah gue turuti semau mau lo! Sekarang pergi yang jauh! Cepat!" Namira mendorong badan Abi untuk menuruni tangga.

Setelah dirasa Abi sudah pergi, Namira ikut menuruni tangga, pergi ke kosannya yang sebenarnya. Namira pergi menggunakan ojek online.

Tanpa diketahui Namira, Abi mengikutinya dari belakang, sampai ke kosannya.

"Tega banget lo bohongin gue, Na." Abi memacu motornya meninggalkan kosan Namira. Sekarang ia sedang ada keperluan mendesak. Nanti malam ia akan berencana mampir.

***

Seperti rencananya tadi siang, malam harinya Abi benar-benar mampir ke kosan Namira. Ia datang dengan membawa dua bungkus nasi goreng.

Namira membuka pintu dengan kaget. "Lo ... ke-kenapa bisa ada di sini?" Namira bertanya terbata-bata.

"Gue curiga lo bohongin gue, Na. Makanya gue mengikuti lo." Abi dengan santainya masuk ke kosan Namira.

"Keluar, Bi. Ini kosan Putri!" Namira segera mengusir Abi.

"Gue udah ijin sama ibu kos lo. Gue bilang gue adik lo." Abi berkata santai.

"Adik? Lo pikir ibu kosnya percaya? Apa gue terlihat lebih tua daripada lo?" Namira marah mendengar jawaban Abi.

"Lo 'kan emang lebih tua beberapa bulan daripada gue, Na ...." Abi tersenyum melihat Namira yang mencak-mencak.

"Bi, serius. Besok-besok lo jangan main kesini lagi. Beri space buat gue untuk menenangkan diri, oke?" Namira berbicara serius kepada Abi.

Abi mengangkat bahunya. "Gue nggak janji, Na. Kalau tiba-tiba gue kangen sama lo, gue mungkin akan datang lagi ...."

"Bi, tolong hentikan omong kosong ini. Gue ... adalah musuh bebuyutan lo. Sampai situ aja hubungan kita. Tolong jangan sampai berkembang ke arah lain. Gue geli, Bi!" Namira menggaruk lengannya.

Abi tertawa melihat reaksi Namira. "Jodoh itu rahasia, Na. Nggak ada yang tau kapan datangnya, dengan siapa kita berjodoh ...."

"Mungkin saja jodoh lo belum lahir, Bi. Atau kalau nggak, jodoh lo lagi dipoligami sama cowok lain. Makanya jodoh lo lama sampainya. Tapi yang pasti jodoh lo bukan gue, Bi! Gue yakin 1000 persen!" Namira berbicara dengan menggebu-gebu.

"Kenapa lo begitu yakin, Na?" tanya Abi serius.

"Karena ... gue nggak ada niatan buat menikah lagi. Gue nggak mau ribet mencintai orang lain, tapi pada akhirnya gue dicampakkan." Namira hampir saja menangis, yang tadi itu adalah curahan hatinya yang paling dalam.

Abi bisa merasakan kepedihan dalam setiap ucapan Namira, ia menghentikan kegiatannya menata nasi goreng di piring. "Gue nggak akan begitu, Na. Gue janji. Gue beda sama kak Azka."

***

Galau nih, Gaes. Enaknya endingnya si Namira ini sama siapa, ya? Kalau lihat judulnya sih ketebak sama si Azka pastinya ....

Tapi, kayaknya banyak yang nggak setuju deh 🤣🤣🤣

Azka dan NamiraWhere stories live. Discover now