Destroyed again

19 9 27
                                    

Happy reading!!!

JANGAN LUPA VOTE DAN COMMENT YA.

Typo harap dimaklum dan tandai ya.


💚💚💚💚

⚠️

Warning again...

Warning again

¡Ay! Esta imagen no sigue nuestras pautas de contenido. Para continuar la publicación, intente quitarla o subir otra.









Aeri mati rasa, dia tidak menghiraukan segala rasa sakitnya sekarang. Bahkan saat dia mengupas buah tangannya berdarahpun Aeri tidak menghiraukannya, dia hanya menatap darahnya yang terus keluar tanpa mau menghentikannya.

Aeri juga sudah merasa kebal melihat tatapan tajam Jeffrey untuknya, dia terbiasa dengan siksaan yang Jeffrey berikan baik itu fisik atau dari segi ucapan.

Aeri setiap malam akan sengaja diam di luar kamar, menatap langit yang begitu gelap. Seperti sekarang, Aeri sedang memandangi langit yang gelap. Gelap sekali malam itu, tidak ada bintang yang bisa Aeri ajak bicara.

Aeri sedang merindukan Maereo, Aeri sering bertanya-tanya Maereo sedang apa. Apa dia bisa melihat Aeri? Atau kadang Aeri selalu memanggil nama Maereo di dalam hatinya berharap Maereo datang dan menemuinya.

Konyol memang, namun Aeri menyukai kekonyolan yang dia lakukan itu.

Aeri tidak menghiraukan angin malam yang begitu nyelekit menusuk kulitnya, bagi Aeri rasa dingin sekalipun tidak ada artinya. Bahkan jika Aeri harus berdiri di bawah guyuran hujan deraspun dia tak apa.

"Aeri."

Aeri menatap Jeffrey yang berjalan sempoyongan ke arahnya, sebenarnya Aeri tidak ingin menolong Jeffrey tapi sialnya pria itu menjatuhkan tubuhnya pada Aeri membuat Aeri mau tidak mau menahan tubuh Jeffrey di depannya.

"Gadis nakal." Sahut Jeffrey pelan.

Aeri tersenyum remeh, Aeri mentertawakan sebutan Jeffrey untuknya.

Apa pria itu lupa, Aeri bukanlah seorang gadis lagi berkat dirinya.

"Kau tau, mantan kekasihmu selalu menemuiku dia ingin kau lepas dariku Aeri. Nyalinya cukup besar."

Rey!!!

Seru Aeri di dalam hati, gadis itu sedikit terenyuh. Aeri kira Rey sudah melupakannya.

"Dia bilang kau miliknya." Jeffrey menarik pinggang Aeri, pria itu menatap Aeri dengan tatapan sayunya.

Aeri sedikit menjauhkan wajahnya, gadis itu mencium sedikit bau alcohol dari mulut Jeffrey.

Pria itu mabuk ternyata, tapi Aeri bingung pasalnya Jeffrey itu peminum berat. Dia bahkan kuat meminum minuman dengan kadar alcohol tinggi.

LEERAERIN [Completed]Donde viven las historias. Descúbrelo ahora