Help Aeri

14 10 19
                                    

Happy reading!💚

Yeay udah masuk part 46!!!

JANGAN LUPA VOTE DAN COMMENT YA.


Typo kasih tanda seperti biasa.

Typo kasih tanda seperti biasa

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.




"Aeri kita tunggu disana saja."

Hening, tidak ada sahutan membuat Tara menghela napas disana. Pria itu mengomel dalam hati, bersiapa tingkah apalagi yang akan dia dapat dari Aeri.

"Aeri?" Tara mengedarkan pandangannya.

Pria itu pikir Aeri sudah memasuki mobil lagi, membuat Tara membuka pintu mobil. Namun nihil, sosok Aeri tidak dia temukan.

"Ck! Aeri masuk, jangan ngumpet. Saya lagi malas diajak petak umpet, nanti saja mainnya di mansion."

Masih tidak ada sahutan, Tara terdiam sesaat. Pria itu berjalan cepat mengitari mobil mencari sosok Aeri, tapi tetap tidak dia temukan.

"Aer_"

Suaranya tertahan saat menatap ponsel Aeri yang tergeletak begitu saja, Tara dengan cepat mengambilnya memastikan jika itu benar ponsel Aeri.

"Sial, kecolongan lagi." Geram Tara, pria itu dengan cepat mengeluarkan ponselnya dari saku celana.

Tara mengirimkan sinyal bahaya, untung saja jaman sudah begitu canggih. Tara bisa dengan mudah melacak keberadaan Aeri, semuanya berkat Jeffrey.

Pria itu bilang sewaktu-waktu Aeri bisa saja kabur, jadi Jeffrey memasang alat pelacak pada liontin Aeri. yang bisa tau keberadaan Aeri hanya Jeffrey dan Tara, karena sistemnya langsung terhubung pada ponsel mereka berdua.

"Belum terlalu jauh."

Tara memasuki mobilnya lagi, tapi tidak lama kemudian pria itu membanting pintu mobil. Saking khawatirnya Tara sampai lupa jika mobil mereka tidak bisa berjalan.

Satu-satunya cara adalah Jeffrey, pria itu dengan cepat meminta bantuan untuk dijemput.

Sampai tidak selang beberapa menit bawahan Tara datang, dengan cepat pria itu mengambil alih kemudi. Tara menancap gas tanpa berpikir, menghiraukan beberapa pengendara lain.

Jantungnya berpacu cepat saat melihat posisi Aeri yang semakin jauh darinya, tangan putih pria itu mencengkram stir mobil disana.

"Aeri tunggu saya."

Perasaan Tara benar-benar tidak enak, dadanya bergemuruh begitu saja. Ada rasa kecewa pada dirinya sendiri.

Tara kecewa karena dirinya gagal melindungi Aeri, Tara kesal pada dirinya yang begitu ceroboh membiarkan Aeri keluar dari mobil.

"Bertahan, saya sampai Aeri."


***



"Gimana boss, yang pakai siapa lu atau kita?"

LEERAERIN [Completed]Where stories live. Discover now