Demi bunda

33 10 15
                                    

Happy reading!💚

JANGAN LUPA VOTE DAN COMMENT YA.

Typo kasih tanda.

TOLONG JANGAN JADI PEMBACA GELAP, MENDING JADI PEMBACA TERANG AJA. 

Eaaaa.

Eaaaa

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.



Setelah beberapa hari tidak masuk sekolah, akhirnya Aeri sudah diijinkan untuk beraktivitas kembali. Gadis itu senang bukan main, rebahan di atas kasur terlalu lama ternyata membuat sekujur badannya pegal.

Sebelum sekolah, semalam Aeri sudah menjelaskan pada Rey kalo dirinya berlibur di rumah neneknya. Aeri terlalu takut Rey bertanya padannya dan berakhir Aeri tidak bisa menjawab.

Ada satu fakta yang harus Aeri beri tahu, bahwa sebenarnya dia tidak pernah dekat dengan neneknya.

Nenek dari ayahnya sama seperti ayahnya, benar kata orang. Buah tidak akan jatuh jauh dari pohonnya, nenek dan ayah Aeri memiliki sikap dan sifat yang sama percis.

Tidak seperti cucu dan nenek kebanyakan yang jika bertemu akan bersenda gurau dan saling berbagi cerita, Aeri akan lebih banyak diam mendengar ocehan dan sindiran neneknya yang begitu pahit.

"Aeri kenapa diem masih sakit ya?" suara Usilya membuat Aeri terkesiap.

"Enggak gua udah sehat banget malah."

"Oh iya Ri, lu pacaran sama Rey udah berapa lama?"

"Baru beberapa bulan sih."

"Baru lu bilang? Itu mah udah lama kali! Gercep banget ya bu, gak ada remnya main gas terus." seru Caemin di depan sana.

"Lu kenapa bisa nerima Rey? Rey yang nembak lu atau lu yang nembak Rey?" kali ini Sera yang bertanya.

"Ya Rey lah dodol masa gua!"

"Yakali aja gitu Ri, eh cerita dong gimana-gimana?" Sera mendekatkan wajahnya yang hampir saja bertabrakan dengan wajah Aeri.

PLAK!

"Munduran bego gua masih waras."

"Fuck! Sakit."

"Sok inggris lu setiap hari makan kepala ikan juga."

Ucapan Usilya membuat Aeri dan Caemin tertawa keras, sangat puas bahkan. Jarang-jarang melihat seorang Sera ternistakan, biasanya dia yang akan berulah.

Sera tidak terima dengan perlakuan Aeri dan Usilya, dia dengan cepat menarik kepala Aeri dan Usilya lalu menabrakannya membuat kedua sahabatnya itu mengaduh kesakitan.

"Lu kira kepala kita buah apa!" seru Usilya.

"Udah berisik lu, gua mau ngomong serius sama Aeri." ucap Sera pada Usilya, membuat gadis itu mengerucutkan bibirnya.

LEERAERIN [Completed]Where stories live. Discover now