Cokelat

29 10 17
                                    

Happy reading. 💚

Part ini harus banyak senyum pokoknya haha.

JANGAN LUPA VOTE DAN COMMENT.

Typo kasih tanda ya.


Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.





Setelah pulang sekolah Aeri mengajak kelima sahabatnya berbicara, Aeri memutuskan berbicara di rumah Sera. Kebetulah orang tua Sera sedang ada pekerjaan di luar negeri, membuat Aeri dengan leluasa bisa berbicara pada sahabatnya itu.

"Gua mau minumnya boba."

"Min please kita lagi serius."

"Yaudah sih gua kan haus."

"Okay Ri jelasin." ucap Sera tanpa menghiraukan Caemin di sampingnya.

Aeri benar-benar sudah menyerah, dia tidak ada kekuatan lagi untuk sekedar berbohong lebih lama kepada para sahabatnya ini.

Gadis cantik itu menghembuskan napasnya pelan sebelum benar-benar membuka suara, kalaupun Aeri berbohong semuanya akan percuma. Di dalam circle-nya ada Sera, dia orang paling peka rasanya cepat atau lambat semua akan tau.

"Gua--" ucapan Aeri yang menggantung membuat kelima sahabatnya hening menunggu ucapan Aeri selanjutnya, tapi sayang setelah itu mereka heboh kembali saat melihat air mata Aeri lolos begitu saja dari matanya.

"AERI LU NANGIS?!" seruan Sera membuat semuanya ikut terkejut, belum lagi Caemin. Gadis itu tadinya akan minum membuat dia mengurungkan niatnya.

"Wah bener-bener gak bener." kali ini Caemin yang berbicara sambil meletakkan gelas dengan keras.

"Ri lu kalo gak mau cerita gapapa kok."

"Bener kata Deera, jangan paksain diri lu."

"Ri gua nangis nih." kali ini suara Usilya terdengar bergetar.

Aeri menatap sahabatnya satu persatu, rasanya semakin sesak saat ditanya dia kenapa dan ada apa. Aneh sekali kenapa semakin sakit saat ditanyain dua hal itu?

"Iya yang difoto itu gua."

"Ri--"

"Tapi sumpah gua bukan sugar baby atau semacamnya! Cowok itu gak setua yang Cerry bilang, dia seusia kak Gara."

"Jadi ucapan Cerry salah?" Nora menatap Aeri dalam.

"Iya Nor, gua gak gitu."

"Terus lu ngapain di depan toko perhiasan Ri?" pertanyaan Caemin kembali membuat Aeri meragu untuk berbicara.

"Ya beli perhiasan lah dodol, masa beli bubur kacang." Sahut Sera pada Caemin.

Apa benar-benar sekarang? Apa semua kebenarannya harus terungkap sekarang? Belum lagi Rey, Aeri benar-benar pusing dengan semua masalah yang menimpanya hari ini.

LEERAERIN [Completed]Where stories live. Discover now