Bertemu bunda

41 8 21
                                    

Happy reading dear 💚

JANGAN LUPA VOTE DAN COMMENT YA!

Typo atau ada bahasa yang kurang pas koreksi.

WARNING! 

⚠⚠⚠

SCENES ARE NOT TO BE IMITATED.

SCENES ARE NOT TO BE IMITATED

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.







Bagaimana rasanya? Sesak.

Dada Aeri seperti dipukul ribuan tangan membuatnya sesekali susah menarik napas, matanya yang indah kini sudah memerah. Tapi tidak ada air mata yang keluar, matanya terasa perih dan kering saking lelahnya menangis. Pipinya yang chubby dijejaki air mata yang kian mengering, telinganya sedari tadi mendengar deringan ponselnya.

Rey, lelaki itu sedari tadi berusaha mengubungi Aeri. Tapi Aeri tentu tidak mengangkatnya, dia yakin hatinya akan semakin tidak kuat saat mendengar suara sang pujaan hati.

"Gak kuat bunda, rasanya sesak." Aeri meremat baju bagian dadanya dengan erat, benar-benar sakit.

Jika diposisi Aeri apa yang akan kalian lakukan? Menerima hal gila yang ayah dan kakaknya siapkan dan meninggalkan Rey, atau memilih tetap bersama Rey dan menerima kembali siksaan ayahnya?

Tentunya Aeri akan memilih opsi kedua, dia tidak selemah itu untuk menyerahkan seluruh kehidupannya kepada sang ayah. Dia berhak bahagia dan dia berhak atas dirinya sendiri.

Ya, Aeri berhak untuk itu.

Aeri benar-benar tidak habis pikir, tidak pernah terbayangkan sedikitpun hal gila seperti hari ini akan terjadi. Belum lagi dia yang baru saja menjalin hubungan dengan seorang lelaki tampan pilihannya, hubungan mereka saja masih bisa dibilang seumur jagung. Mana mungkin Aeri mengakhirinya kan? Apalagi Aeri yang begitu sangat mencintai Rey.

Iya Aeri benar-benar mencintai Reyvanza, lelaki yang mampu memberikan kebahagiaan baru pada Aeri. hal yang belum pernah Aeri rasakan bisa Aeri rasakan berkat Rey.

"Apa Aeri susul bunda aja?" tatapan Aeri terfokus kedepan dengan tatapan kosongnya, wajahnya terlihat tanpa emosi.

"Iya, Aeri harus ketemu bunda. Aeri harus cerita banyak sama bunda, Aeri mau tanya banyak hal sama bunda." tubuh Aeri yang awalnya duduk bErsandar pada ranjangnya dengan beralaskan karpet bulu berwarna pink muda itu langsung saja beranjak berdiri.

Kakinya dengan cepat melangkah ke arah laci meja, Aeri membuka semua laci yang ada dan mengobrak-abrik semua isinya.

"Bunda kenapa ninggalin Aeri sih, Aeri tersiksa bund." racau Aeri.

Cutter, Aeri mendapatkan benda tajam yag mampu membuat orang kesakitan jika tergores sedikit saja. Cutternya begitu mengkilap saking tidak pernah dipakainya, biasanya Aeri menyimpan cutter untuk keperluan saja bukan untuk hal jauh seperti sekarang.

LEERAERIN [Completed]Where stories live. Discover now