32. SDA

34 23 13
                                    

"Jangan menyerah karena Tuhan pasti adil dalam sebuah masalah, percayalah"
- Alam Bintang Rayna

"Jangan menyerah karena Tuhan pasti adil dalam sebuah masalah, percayalah"- Alam Bintang Rayna

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Happy Reading




Marcell memasuki kelasnya bersama Gerhana. Gerhana sengaja memasuki kelas Marcell untuk menemui Alam—menyampaikan pesan dari Lusi. Mata Gerhana mengamati setiap sudut kelas yang ia masuki sekarang.

Kelasnya sungguh berbeda sekarang dari tahun lalu. Yang mana kelasnya ini di renovasi oleh pihak sekolah. Hingga menjadi berbeda jelas dimata Gerhana.

"Lam, ada yang mau ketemu sama lo." Panggil cowok itu.

Alam mengernyit alis. Bertanya siapa sosok itu. "Siapa?" Marcell menoleh ke samping, melihatkan sosok itu.

Tidak seperti biasanya, kakak kelasnya ada yang mencarinya. Padahal dirinya tidak seperti teman sebelahnya, yang suka caper hingga dikagumi kakak kelasnya. Berbeda dengan Alam yang aslinya bar-bar namun terlihat cuek dihadapan laki-laki.

Alam mengangguk. "Ada apa Kak?" Spontan Alam bingung kedatangan kakel menghampirinya.

"Gue kesini buat menyampaikan pesan dari Tante Lusi, Mamanya Semesta."

Singkatnya dipotong Alam sebentar. "Pesan apa? penting atau gak?"

"Entar malam, lu diundang makan malam di rumah Semesta. Jam 7 malam. Gak boleh telat datangnya. Itu doang yang gue sampaikan buat lu." Timpal cowok itu.

"Kalau gue gak datang gimana?" Tanya Alam seolah tidak akan datang ke undangan itu.

"Harus datang gak ada penolakan! Kalau perlu gue jemput ke rumah lu." Intis lelaki itu serius.

"Terserah mau gue datang atau gak bukan urusan lo!" Ketus Alam seolah tak peduli cowok itu.

"Gue jemput lu nanti!" Tekan cowok itu tak mau kalah.

"Males gue, datang ke rumah itu songong. Mana lagi gue datang kesitu, gak dikasih minum.. mana duduk lima menit langsung diusir. Gak punya rasa berterima kasih sama gue.. yang udah nolongin dia pas kecelakaan. Jadi gue simpulkan gak bakal datang ke itu rumah." Tukas Alam bertekad tidak akan pernah datang ke rumah Semesta untuk kedua kalinya.

"Percuma gue denger ocehan lo. Cuma buang-buang waktu gue aja." Datarnya lalu pergi dari kelas itu.

"Dasar gak punya akhlak! Keluar kelas orang, tanpa pamit yang punya kelas! Huh!! Gak punya akhlak sama persis kaya orang songong itu! " Kesal Alam mendengus sebal.

"Hm, tapi menurut gue lo harus datang Lam," Ujar Marcell memberi tanggapan.

"Apa urusan lo? Nyuruh-nyuruh gue. Emang lu Abang gue? Main suruh-suruh aja. Suruh datang ke rumah itu orang songong?" Ngegas cewek ini menjawab Marcell. Padahal Marcell bertanya pelan, malah Alam ngegas seperti itu.

SEMESTA DAN ALAM Where stories live. Discover now