5. Berawal dari sini

71 51 8
                                    

"Berawal dari sini, kita menjadi asing"
- Semesta Ryan Alveno

Happy Reading




"Apaan sih tarik-tarik tangan orang sembarangan!? Bisa lepas kagak hah!?" seru Alam berusaha melepaskan tangan yang digenggam Semesta, menuju tempat yang tak diketahui Alam

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.


"Apaan sih tarik-tarik tangan orang sembarangan!? Bisa lepas kagak hah!?" seru Alam berusaha melepaskan tangan yang digenggam Semesta, menuju tempat yang tak diketahui Alam.

"Diem gak usah banyak omong!" Tegur Semesta.

"Orang gue punya mulut buat ngomong, makan, minum, bukan buat diam aja." Cibir Alam dengan bibir bebeknya.

"Diam bisa kagak hah?!" Semesta yang males mendengar perkataan Alam ia mengambil lakban lalu menempelkan ke bibir cewek ini.

"Apa ini? Jangan bilang––" tanya Alam ketika melihat Semesta mengeluarkan lakban dari kantong celananya. Kemudian tak disangka lakban itu menempel di bibirnya.

"Hemm~ emmmmm!" teriak Alam tak bisa bicara karena lakban itu.

☃️☃️☃️☃️☃️

"Mana Semesta? Jangan bilang dia takut datang ke sini sendirian? Hahaha... Dasar pecundang!" kata yang dilontarkan cowok ini, musuh geng Balck Wolf.

"Na... Jangan kaya gitu sama Semesta. Dia orangnya baik sama gue." ucap Shena membaik baikkan nama Semesta di depan ketuanya, Aodra.

"Lo masih bela dia Shen? Dia baik sama lu doang! Dan kita gak pernah di baik-in sama dia!" tanya ketua AODRA itu menyungging bibir sinisnya.

"Lo belum tau sifat Semesta aja Na, jadi jangan anggap geng motor mereka itu jahat." bela Shena.

"DIA YANG BUNUH DAVA!! KENAPA LU MASIH BELA PEMBUNUH ITU LAGI HAH?!!" nada tinggi cowok ini, Narendra Karla, selaku ketua Aodra, yang masih tak bisa melupakan kejadian beberapa bulan lalu.

"Kita bicarakan baik-baik tentu bisa kan? Coba kita pilih jalur damai buat selesain masalah empat bulan yang lalu." saran Shena untuk menyelesaikan masalah tersebut dengan jalur damai.

"Gue kalau gak punya hati mesti gue udah laporin dia ke polisi. Tapi untung gue punya hati gak kaya dia." beonya kepada Shena.

"Apa yang lu bilang? Gue nggak punya hati? Gue manusia, gue datang kesini tepati janji gue ke lo. Karena gue masih punya hati." Semesta mengandeng tangan Alam menghampiri Narendra dan Shena disana. Ia tak terima ketika Narendra berbicara seperti itu dibelakang dirinya.

Kadang manusia juga tak punya hati.
Lantas kenapa manusia diciptakan oleh Tuhan? Untuk apa gunanya? Untuk memperbaiki diri mereka agar lebih baik lagi dari sebelumnya. Dan saling melengkapi satu sama lain antara sesama makhluk ciptaannya.

SEMESTA DAN ALAM Where stories live. Discover now