Akhirnya upacara semadi jasad jisoo berjalan dengan lancar sehingga kedua pemuda itu berbalik lagi ke wad jihyo

Sepertinya jihyo baru sadar langsung melirik kearah kedua pemuda tampan itu, wajahnya masih lesu dan sayu

.

"Dimana bayiku?"ujar jihyo tanpa basa basi merentap jarum di tangannya membuatkan kedua pemuda itu terkaku

"Ah~dia udah disemadikan"ujar salah satu pemuda tadi terbata-bata

"Bisakah kalian membawaku? Aku mahu melihatnya"ujar jihyo masih sayu dibalas anggukan pantas dari kedua pemuda tersebut

.

Lantas salah seorang pemuda yang wajahnya sedikit dingin mengendongnya membuatkan jihyo kaget

.

"Aku bisa jalan sendiri"ujar jihyo namun dibalas gelengan dari pemuda dingin itu

.

Kedua pemuda itu membawanya ke tempat jisoo disemadikan, dia tidak sempat melihat bayinya buat kali terakhir sebelum jasad jisoo dikuburkan membuatkan air matanya lagi-lagi mengalir

Hari ini adalah hari yang sungguh menyakitkan dan menyedihkan, dimana hari dia lahir didunia ini menjadi hari terakhir buat jisoo. Kepalanya terasa pusing dengan mata yang sudah sembab kerna terlalu banyak menangis

.

"Hyungnim, sepertinya kita sudah jumpa Seo jihyo"

"......"

"Baiklah"

.

Sempat dia melirik kearah kedua pemuda yang sudah menolongnya tadi, keduanya terlihat seperti preman menghisap rokok dibawah pohon mujur saja memakai jas kemas berwarna hitam membuatkan mereka terlalu tampan untuk digelar banjingan mahupun preman

.

"Ajusshi"ujar jihyo membuatkan kedua pemuda tadi tersentak, bisa-bisanya bocah ini memanggil mereka dengan gelaran itu

"Yah! Aku tidak setua itu untuk dipanggil ajusshi tahu"ujar pemuda berwajah dingin yang tadi mengendongnya

"Sudahlah, dia hanya anak kecil. Namaku Kim Jaehyun dan ini Yuta Nakamoto "ujar jaehyun tersenyum menampakkan lesung pipit manisnya

"Baiklah, maaf kerna sudah menyusahkan kalian. Nanti bila udah dewasa aku akan membayar kembali semua ini"ujar jihyo dengan manik indahnya tidak lekang dari kedua pemuda itu

"Tidak! Kau harus membayarnya sekarang, duitku sudah habis tahu"lirih yuta membuatkan mata jihyo meluas

.

Mahu saja jaehyun mengetuk kepala teman sekerjanya ini ,dengan anak kecil pon tidak mahu mengalah

.

"Tapi aku tidak punya uang, gimana bisa aku membayarnya"ujar jihyo terlihat buntu

"Hm~kalau begitu tunjukkan kami dimana rumahmu"ujar jaehyun lembut membuatkan salah satu alis diangkat aneh

PROTECTORS & DEFENDERSजहाँ कहानियाँ रहती हैं। अभी खोजें