Special Chapter : She/He fall in love.

135 23 0
                                    

Special Chapter : She/He fall in love.

Tak ada yang lebih membahagiakan, dari hidup sehat, keluarga harmonis, teman yang setia, dan tentunya, kekasih yang selalu mencintai di setiap saat ia bisa.

Kini tepat telah dua bulan sejak Daffa menyelesaikan perkuliahannya dengan hasil akhir yang sangat memuaskan.

Tak berapa lama setelahnya, ia segera mendapatkan pekerjaan. HRD sebuah perusahaan yang letaknya berada tidak jauh dari rumah mereka.

Dan Ifah, masih berkuliah di semester 6. Sedang di masa yang sibuk-sibuknya akan tugas dan laporan akhir.

Terpaksa, kedua insan yang masih dimabuk cinta ini harus menjalani hubungan jarak jauh sekali lagi.

Sean telah bisa beraktivitas seperti biasanya. Dan Naviza kini tengah mencari referensi akan melanjutkan study nya entah kemana.

Hari ini, di siang yang cerah dan terik. Sean beserta Zakka datang berkunjung ke rumah Wendi-Dero.

"Udah sampai?" basa-basi Wendi ramah. Ia berjalan mendekat, menyambut dua paruh baya itu dengan senyum manis. "Kesini berdua doang?"

Zakka terkekeh, netranya bergulir menatap ruangan yang telah ditata rapih dengan berbagai makanan di atas meja.

Jemari lembutnya menepuk bahu Wendi ramah. "Iya, berdua doang. Ini kenapa harus masak-masak segala? Aku jadi ngerasa ngerepotin kamu, tau."

"Ah, enggak, kok. Gak ngerepotin. Daffa sama Ifah--"

Sean menatap Dero malas. Keduanya sedikit menggeleng, lalu mendekat dan saling berbisik, "Padahal deket. Basa-basi yang sudah lama basi."

"Iya. Dasar ibu-ibu." Dero mengangguk sembari menarik tangan Sean menuju meja di ruang tamu. "Main catur. Lo pasti kalah, sih, sama gue."

"Halah, mimpi--"

"~~"

Sebuah suara motor berhenti di depan rumah, tak lama, terlihat wajah seorang lelaki berusia sekitar 20-an dengan hidung mancung, dagu halus, netra sedikit sipit yang sangat tampan.

Apalagi, aura nya yang tak lagi seperti anak-anak, membuat ketampanannya semakin bertambah saja.

Daffa menatap banyaknya sepatu di luar rumah, pertanda bahwa orang di dalamnya lebih dari dua.

Ia menunduk, mengucap salam, dan menatap orang-orang di dalam sana. "Eh, Mama sama Papa. Ada apa nih?"

Sean menyipitkan matanya. "Papa? Sejak kapan saya nikah sama Wendi?"

Dero meremat bahu Sean kencang. "Ulang sekali lagi, malaikat Izrail pasti langsung nyambut nyawa lo."

Daffa terkekeh malu. Awalnya, mood lelaki itu sedikit tak baik karena sedang sedikit bertengkar dengan Ifah. Dan kini, ia malah malu sendiri.

Jangan bilang, Sean tau pertengkaran dirinya dan Ifah? pikir lelaki itu.

Sean melempar bom waktu secara langsung, "Saya sama Zakka kesini kali ini mau bilang... Kalau, Ifah udah mau nikah, sama calonnya sendiri."

ADDICTED || DAFFA [Tamat]Where stories live. Discover now