Chapter 11 : Salah orang.

151 30 0
                                    

Chapter 11 : Salah orang.

❝ HAPPY READING ❞
🦋

Demi menjaga agar mood nya tetap baik dan bagus, Ifah memutuskan untuk berkeliling di daerahnya sembari berhenti membeli berbagai makanan kaki lima.

Saat asik-asiknya berkendara, gadis itu pun sekali lagi memutuskan untuk memakan segala makanannya di taman yang barusan tak sengaja ia lewati.

Duduk manis di kursi besi hitam, Ifah secara langsung mengunyah segala makanan berkuah pun yang tidak berkuah.

"Baksonya agak kurang pedes," nilainya.

Walau begitu, tetap saja ia kunyah hingga habis tak tersisa.

"Oke, selanjutnya ... Nahh, batagor!"

Ia menganga, akan menyuap makanan bernama batagor ke dalam mulut, tapi, karena beberapa alasan, dirinya malah terus menganga terkejut, bukannya memasukkan batagor tersebut.

"Ketemu lagi?..."

Di depan sana, dirinya melihat siluet seorang gadis dan lelaki yang sepertinya tengah kencan berdua.

"Walaupun gue ilfeel banget sama cara tuh orang, tapi tetep aja rasanya sedih pas liat dia jalan sama cewe yang keliatan lebih dewasa kaya gitu..."

Asik merenung, ia tak sadar bahwa kuah batagornya hampir saja mewarnai baju kaos putihnya.

"Ehh!"

Segera, ia letakkan batagor tersebut kembali ke dalam plastik. Batagor yang malang~

"Kayanya gue cuma reflek sakit hati karena udah terbiasa kaya gini sejak dulu," ia menganggukkan kepalanya, hingga rambut hitam sepanjang bahu miliknya ikut bergerak.

Tapi, saat kedua pasangan itu berbalik, Ifah hampir saja tercekik batagor yang sekali lagi akan ia konsumsi.

"Sialan. Bukan Rayhan?"

Netranya melebar, lalu menatap kedua sosok dengan tinggi sedikit berbeda di depan sana.

"... Daffa?"

Gila, dirinya terkejut bukan main.

"Gue ... Ga nyangka kalau tipe tuh orang memang yang kaya kak Decy begitu..."

Yup. Di depan sana, Decy dan Daffa tengah berjalan beriringan, pun sesekali Decy akan tertawa sembari menepuk bahu Daffa.

Ifah menggosok matanya gusar, mencoba memastikan apakah matanya telah salah melihat.

"W-wahh, Daffa senyum? Ga bisa dipercaya, ternyata tuh cowok bisa senyum juga?" gumamnya dengan mata yang terus menatap kepergian dua sejoli itu.

**

"Daf, kamu deket, ya, sama anak kelas 11 itu?" tanya Decy tiba-tiba.

Jangan pikir, dia tak sadar akan keberadaan Ifah yang sedari tadi menatap mereka berdua.

Daffa menggeleng, senyumnya hilang, musnah, seolah tengah tersapu badai. "Gak deket."

"Tapi ... Kalian sering ke sekolah bareng, 'kan? Terus, aku juga pernah denger dari Raka, katanya kamu juga sering nungguin dia dateng ke parkiran dulu terus barengan pulangnya." Decy pun ikut memusnahkan senyum manis yang sedari tadi bertengger indah di bibir tebalnya.

Menghela nafas pelan, Daffa berhenti berjalan, lalu tangannya pun naik menyentuh bahu gadis di depannya. "Gue ga deket sama dia, sama sekali. Kita cuka tetanggaan. Ngerti?"

"Ya abisnyaa, mana sih cewek yang ga bakal cemburu kalau cowoknya dia sering pulang-pergi sama cewek lain?" Decy memeluk lengan Daffa erat. Bibirnya mengerucut cemberut.

Daffa tertegun sejenak, lalu tersenyum kecil. Decy saat cemburu begini terlihat sangat lucu dan menggemaskan. Apalagi bibirnya yang mengerucut itu... Ah sial, pikiran Daffa jadi tak bisa sesuai arah lagi.

Segera, lelaki itu mengalihkan pandangannya ke depan. Tangannya merangkul bahu gadis yang telah menjadi pacarnya sejak kelas 10 itu. "You're jealousy? Ah, so cutiee!"

"Kamu muji aku gemes??" Netra Decy berbinar senang.

"Ya." Tangan lelaki itu meremas pipi Decy yang tak terlalu tembem.

Decy bersorak di dalam hati. Jika terys seperti ini, maka tak mungkin gadis jelek yang menjadi tetangga pacarnya itu akan mampu merenggut hati Daffa darinya.

"Sumpah, dia bener-bener terlalu banyak berkhayal buat rebut lo dari gue!" pikir Decy.

Ifah yang tak tahu apa-apa, tapi malah di cap sebagai perebut pacar orang : "..."

***

ENJOYY!

Dialog aneh :

Daffa : Pacar gue gemesin banget, sih.

Ifah : *terkekeh meledek* Kayanya lo punya pengertian yang salah mengenai kata 'gemes' deh, Daf!

Decy yang saat itu tengah mempertebal liptint pun bedaknya : "..."

Ó.Ò

ADDICTED || DAFFA [Tamat]Where stories live. Discover now