BS 51 - Tentang Mikael

1.4K 124 6
                                    

Jangan lupa tinggalkan VOTE dan COMMENT 🖤🖤

Part ini penting jadi baca dengan baik yaa...





Leonel dan Aeryn terlihat hadir dalam pemakaman untuk Almeera yang dilakukan Mikael.  Tidak banyak orang yang datang, karena dunia tidak tahu siapa Almeera yang sebenarnya.

Setelah Almeera di makamkan di sebuah pemakaman umum, Leonel dan Aeryn mendekati Mikael yang masih berdiri disamping makam gadis yang telah tiada, Almeera Devaston.

Aeryn berdiri tepat di samping Leonel sambil mendekap lengan pria itu dengan erat. Dia merasa begitu sedih berada di makam dengan suasana penuh duka seperti ini, ia tidak suka tetapi memaksa ikut demi menyampaikan rasa dukanya untuk Mikael.

"Kenapa harus Almeera?" Mikael berkata dengan menyedihkan tetapi matanya dama sekali tidak lepas dari menatap gundukan tanah di depannya.

Jika memang Mikael bersalah, seharusnya bukan Almeera yang harus menjadi korban balas dendamnya. Gadis baik itu tidak pantas mendapatkan semua ini.

"Apa aku harus membunuhmu Leonel?" Mikael tertawa getir, sebelum menoleh ke arah Leonel

Leonel hanya menatap Mikael dalam diam. Leonel jelas merasa bersalah atas apa yang terjadi dengan gadis bernama Almeera yang entah bagaimana merupakan kenalan Mikael.

Meski sudah mendengar cerita dari Mark dan Zelo yang sebagai saksi kejadian, tetapi awal mula kerusuhan tetap dari perbuatan Kathrine. Dan kabar yang terdengar memang Kathrine lah yang menjdi tersangka pembunuhan orang di Phoenix.

"Kau tahu kan aku tidak bisa membunuh Kathrine bukan?" Perkataan Mikael adalah sebuah fakta, apapun yang dilakukan Kathrine, Mikael tetap tidak dapat menyangkal bahwa cinta masih berdiri di atas segalanya.

"Apa dengan membunuhku akan menebus kesalahan adikku?" tanya Leonel dengan wajahnya yang tidak mengeluarkan ekspresi apapun

Mikael hanya dapat tertawa remeh mendengar perkataan menyentuh seorang kakak.

"Jangan katakan itu, kumohon" Aeryn berteriak panik, dan mengeratkan dekapannya di lengan Leonel. Seakan tidak membiarkan perkataan Leonel dan Mikael menjadi kenyataan

Leonel menoleh dan mendapati Aeryn yang menatapnya dengan tatapan memohon sambil menggeleng ribut.

Leonel sedang memikirkan banyak hal. Bila dirinya berada di posisi Mikael mungkin tidak akan ragu untuk melakukan penyerangan kepada black sapphire akibat perbuatan Kathrine. Leonel jelas tidak mengaharapkan peperangan apapun lagi, tidak boleh ada yang berkurang dari black sapphire.

Tetapi bila Mikael benar akan melakukan peperangan antar kelompok, Leonel berpikir bukankah jauh lebih baik mengorbankan dirinya. Satu nyawa bisa dibalas dengan satu nyawa, tanpa harus mengorbankan banyak nyawa.

Aeryn melepas pegangannya dari lengan Leonel, kemudian berjalan lebih dekat kepada Mikael.

"Maaf kau harus kehilangan adikmu. Aku tau betapa buruknya kehilangan keluarga. Tapi aku mohon Mikael jangan bunuh suamiku. Aku tidak bisa hidup tanpanya" Aeryn mengusap halus lengan Mikael, menatap sedih sepupunya itu

"Lalu menurutmu aku harus bagaimana?!" Mikael teriak keras kepada Aeryn, kemudian air matanya lolos begitu saja

Mikael mengusap kasar wajahnya, dia tidak ingin terlihat lemah tetapi juga tidak sanggup menahan tangisannya. Meski seorang pemimpin dari kelompok mafia, Mikael masih memiliki hati dan berperasaan seperti manusia pada umumnya.

"Aku tidak punya siapa siapa lagi Aeryn, kau tahu rasanya seburuk apa" Adu Mikael dengan lirih

"No kau masih punyaku Mikael, aku sepupumu, aku keluarganu Mikael" Aeryn juga tidak dapat menahan tangisannya melihat betapa lemahnya Mikael saat ini

BLACK SAPPHIRE [COMPLETE]जहाँ कहानियाँ रहती हैं। अभी खोजें