BS 22 - Pasangan 🔞

6.1K 185 14
                                    

⚠️WARNING MATURE CONTENT ⚠️
🔞🔞SEX SCENE, KISS 🔞🔞

Tinggalkan vote dan komen, Part ini panjang ya bestie...
Happy reading


Setelah pesta pernikahan menjadi kacau karena ledakan dari hadiah Mikael, Aeryn segera memasuki Mansion dengan wajahnya yang tertekuk sebal. Dia merasa sangat marah karena semuanya berantakan sebelum dirinya benar benar bisa menikmati euphoria pernikahannya. Salahkan saja semuanya kepada Leonel yang membuatnya menjadi kacau.

Aeryn kembali ke dalam kamarnya, ralat kamar tamu Leonel yang dihuninya selama dia tinggal di mansion Alston. Aeryn duduk di tepian ranjang dengan dadanya yang terlihat naik turun akibat ia terburu melangkah untuk sampai di kamarnya. Kesal, marah, dan lelah seakan semuanya bertumpuk menjadi satu di dalam hati Aeryn. Sungguh dirinya ingin menangis merasa dunia berlaku sangat jahat kepadanya.

Saat Leonel telah sampai di depan pintu kamar Aeryn, dia langsung membuang muka. Melihat wajah pria itu justru membuat hatinya semakin marah. Aeryn lupa, bukan hanya dunia yang jahat kepadanya tetapi pria yang mulai berjalan ke arahnya lah yang paling memiliki peran jahat dalam hidupnya.

Leonel yang telah berdiri beberapa langkah dari tempat Aeryn, hanya terdiam sambil memandangi gadis itu. Dia tidak mengerti kesalahan apa yang telah diperbuatnya hingga Aeryn tiba-tiba menjadi marah tanpa sebab yang jelas.

"Jelaskan apa yang salah, jika kau hanya terus diam aku tidak akan mengerti" Leonel akhirnya membuka suaranya dengan nada yang terdengar begitu tenang.

Ada jeda waktu yang diisi oleh keheningan karena Aeryn tidak langsung menjawab perkataan si Mafioso.

"Apa yang terjadi di Macau?" Aeryn mendesis tidak suka, menolehkan wajahnya dengan memberikan tatapan menuntut penjelasan

"Penyerangan? Kau bahkan sudah mengetahuinya" Leonel masih menjawab dengan tenang, sejujurnya apa yang salah dari Macau? Bukankah itu sudah berlalu? Kenapa harus menjadi pembahasan lagi?

"Aku tidak akan bertanya dua kali" Aeryn semakin bersungut sungut karena Leonel seakan menguji kesabarannya

"Aku tidak mengerti maksud pertanyaanmu" Leonel tidak berbohong dengan keingintahuan apa yang Aeryn tanyakan.

Aeryn telah berdiri dan kini keduanya saling berhadapan, dengan dirinya yang mendongak angkuh seakan menantang Leonel.

"Kau kembali dengan mantan kekasihmu, aku tidak bodoh untuk mengetahui maksud pembicaraan pria itu tadi" Aeryn berteriak keras, tatapannya kian menajam penuh ketidaksuakaan.

Sebenarnya Aeryn juga penasaran soal Mikael yang mengatakannya bahwa mereka adalah saudara sepupu, tetapi permasalahan tentang Liora jauh lebih genting saat ini.

"Itu tidak seperti apa yang kau pikirkan" Leonel baru akan menyentuh bahu terbuka Aeryn, tetapi gadis itu lebih dulu melangkah mundur tidak ingin disentuh.

"Kau yang membuatku berpikir begitu-" Aeryn beteriak keras sekali lagi, dirinya seakan lupa berhadapan dengan pria yang dulu sangat suka mencengkeram erat dagunya. Tapi anehnya seiring waktu berjalan, Leonel telah berubah menjadi sedikit lebih lembut.

Terbukti dengan pria itu hanya menghela nafasnya kasar, tanpa ada tindak kekerasan yang dilakukan kepada Aeryn.

"Aku tidak mengetahui apapun tentangmu Leonel" Aeryn berkata lirih kemudian menunduk dengan matanya yang mulai basah. Sungguh Aeryn benci jika harus menangis di hadapan Leonel. Tetapi apa yang dilakukan pria itu, sangat tidak berperasaan untuknya.

Leonel tidak mengatakan apapun, dia justru hanya terdiam melihat Aeryn yang sepertinya mulai menangis. Demi Tuhan Leonel sendiri kebingungan bagaimana bersikap kepada orang sepeti Aeryn. Bagi Leonel gadis itu terlalu lembut, cengeng, dan kekanakan, sangat tidak cocok dengan sikapnya yang kasar. Tetapi harus bagaimana lagi bila ternyata keduanya sudah terikat dalam sebuah pernikahan.

BLACK SAPPHIRE [COMPLETE]Where stories live. Discover now