BS 35 - Bathtub 🔞

3.7K 151 5
                                    

⚠️⚠️⚠️WARNING CONTENT⚠️⚠️⚠️
🔞🔞Mengandung unsur dewasa 21+ dimohon kebijakannya dalam membaca🔞🔞
.
Mungkin kedepannya part mature content kayak gini ku private aja gak sih soalnya di skip juga gak ngaruh dicerita ya
.
.
.
Jangan lupa untuk vote dan komennya


Happy reading...

Leonel segera menyelesaikan pekerjaannya dan pulang ke mansion setelah Mark menelepon dan mengatakan bahwa Aeryn marah dan tidak ingin lanjut beratih. Leonel berjalan cepat untuk sampai di kamarnya dan menemukan Aeryn tertidur di atas ranjang terlihat begitu damai. Leonel kembali melangkah perlahan, mencoba untuk tidak membuat suara yang dapat mengganggu tidur Aeryn.

Kemudian Leonel naik ke ranjang dengan gerakan sepelan mungkin. Di perhatikannya sebentar sisian wajah Aeryn yang masih terlihat begitu cantik saat gadis itu tidur. Leonel menelusupkan tangannya untuk melingkar apik di pinggang Aeryn. Dia sedikit merapatkan tubuhnya dan menghirup aroma wangi dari rambut Aeryn yang tidur membelakanginya. Perbuatan Leonel membuat Aeryn melakukan pergerakan kecil sebelum gadis itu benar benar terbangun.

"Kau sudah pulang?" tanya Aeryn dengan suara serak khas bangun tidur. Aeryn memegang sebelah tangan Leonel di perutnya, kemudian mengubah posisinya untuk menghadap pria itu

"Kudengar kau marah kepada Mark, ada apa?" Leonel menyingkirkan anak rambut ynag menutupi wajah Aeryn saat gadis itu telah berbalik menghadapnya

Aeryn kembali cemberut mengingat kejadian latihan siang tadi "Setelah kupikir itu salahku" Tangan Aeryn bermain di atas dada Leonel, membuat pola abstrak dengan jemarinya. Dirinya memang sempat marah atas jawaban Mark yang tidak sesuai dengan harapannya, tetapi setelah memikirkannya kembali itu bukan kesalahan Mark sama sekali. Sehingga kini ia merasa bersalah kepada Mark.

"Apa yang membuatmu marah?" Leonel bertanya lagi dengan nada suaranya yang terdengar begitu perhatian, dan kini tanganya bergerak untuk mengusap rambut Aeryn

"Aku membicarakan mantan kekasihmu dan berakhir kesal sendiri karena membandingkan diri dengannya" Aeryn mencebik kesal, matanya naik untuk menatap manik milik Leonel

Leonel tersenyum kecil "Kenapa harus membandingkan diri?"

"Aku merasa tidak cukup baik saat berlatih tadi" Aeryn sebenarnya masih memikirkan soal perkataan Liora yang mengatakan bahwa dirinya tidak dapat melakukan apapun, apalagi sebelumnya Aeryn membuat Leonel marah. Sehingga ia hanya merasa sedikit tertekan akan kekurangannya.

"Mark bilang tembakanmu tidak ada yang meleset, itu bagus Perle"

"Jadi aku sudah hebat?" Aeryn menatap penuh harap kepada Leonel

"Kau yang terhebat" Leonel berkata sungguh sungguh, jarinya turun untuk mengusap pipi Aeryn

Aeryn terdiam pada posisinya sambil menatap Leonel begitu dalam, mencari kebohongan di mata pria itu yang tidak ia dapatkan sama sekali. Mata Aeryn menjadi berkaca-kaca karena mendapatkan pujian tulus dari orang lain. Rasanya sudah begitu lama Aeryn tidak mendapat pujian dari orang orang terdekatnya, Aeryn selalu sendirian selama beberapa tahun belakangan, membuatnya lupa akan rasanya diperhatikan. Dan sekarang setelah dirinya bertemu dengan Leonel, rasanya ia ingin mengucap syukur sesering mungkin.

Aeryn beringsut mendekatkan tubuhnya dengan Leonel kemudian memberikan kecupan singkat pada bibir pria itu "Terima kasih" Aeryn berkata lirih sebelum tersenyum dengan manis.

Leonel pria yang paling sering disebut berhati dingin dan kejam, nyatanya tidak bisa untuk tidak membalas senyuman Aeryn. Kalau boleh jujur, Leonel jatuh lagi dan lagi untuk gadis itu. Permainan cinta memang benar benar gila.

BLACK SAPPHIRE [COMPLETE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang