BS 2

4.5K 327 5
                                    

Lanjut part 2 walau tetep gak ramai

Happy reading...



Seorang gadis terburu keluar dari taksi yang membawanya menuju ke kediamanan orang tuanya. Rahangnya terjatuh begitu saja melihat rumah yang  tidak dikunjunginya selama 3 tahun belakangan telah hangus terbakar dengan garis polisi melintang di pagarnya. Panik mendera saat dia menyadari bahwa kedua orang tuanya tidak dapat dihubungi sejak 3 yang lalu. 

Gadis berambut coklat madu itu mengambil ponselnya dengan sembarangan dari dalam tas yang dibawanya. Dia mencoba menelepon ayah dan ibunya tetapi tidak ada satu panggilan pun yang diangkat. Padahal mereka sangat sering untuk bertukar kabar dan memang seharusnya orang tuanya tahu dia pulang hari ini. Tetapi sejak 2 jam dia menunggu di bandara, tidak ada seseorang yang menjemput seperti seharusnya. Bahkan orang tuanya seakan hilang entah kemana, hingga dirinya memutuskan untuk pergi dengan taksi

Kakinya menghentak pada tanah yang dia pijaki, tangan kirinya masih setia menempelkan ponselnya dekat dengan telinga mengharapankan bunyi deringan telepon berubah menjadi suara ibunya. Sedangkan tangan kanan dia gigiti kuku jempolnya demi menghilangkan rasa tidak nyaman pada hatinya.

"Nona" tepukan pelan sopir taksi itu membuat si gadis berjengit kaget kemudian menengok ke belakang. Dilihatnya supir paruh baya yang memberikan tatapan prihatin, membuat si gadis mengerut tidak suka karena tatapan itu justru semakin membuat hatinya semakin tidak karuan.

"Sebaiknya nona ke kantor polisi saja, bila keluarga nona tidak dapat dihubungi" sopir itu berkata lembut penuh pengertian kepada penumpangnya yang terlihat kebingungan mendapati alamat tujuannnya telah lenyap terbakar. Tentu saja supir itu tahu berita tentang kebakaran yang terjadi di kediaman keluarga Lister, hanya saja dia tidak tahu apa hubungan penumpang taksinya dengan keluarga yang telah tiada seminggu belakangan.

"Mari nona saya antar" sang supir membukakan pintu penumpang taksinya dan mendorong pelan bahu penumpangnya yang terlihat hanya bergeming di tempatnya tanpa respon yang berarti.

Setelah sampai di depan kantor polisi, sang penumpang masih terdiam dan terlihat linglung. Sopir taksi menghembuskan nafas pelan, sebelum dia pergi masuk ke kantor polisi meninggalkan si penumpang dikursi belakang taksinya. Tidak lama setelah itu sopir datang bersama seorang polisi.

Sang sopir membantu untuk mengeluarkan koper dari bagasi, gadis itu menyerahkan uang yang jauh lebih banyak dari yang seharusnya dibayarkan dan mengatakan untuk menyimpan kembalian kepada sang sopir. Berterima kasih singkat sebelum mengikuti langkah polisi memasuki kantor kepolisian kota.

"Jadi anda Aeryn Everleigh Lister benar? Dan anda baru saja tiba dari Dubai setelah 3 tahun tidak kembali?" polisi sibuk mengetikan sesuatu di komputernya, sembari mengecek identitas gadis yang pergi ke kantor polisi dengan linglung.

Aeryn tidak dapat lagi berpikir bahkan mendengar pertanyaan polisipun membuatnya semakin pening, dia hanya dapat bergeming sembari mengangguk singkat untuk menjawab pertanyaan polisi di hadapannya itu.

"Sebenernya apa yang terjadi dengan rumahku sir?" Aeryn bertanya dengan suara yang bergetar, matanya mulai panas dia tidak bisa lagi berpikir baik. Berbagai ketakutan telah memenuhi hatinya, membuatnya terpupuk dalam rasa sesak yang tidak diketahui secara pasti.

"Terjadi kebakaran pada rumah Anda nona Lister, diduga karena adanya kerusakan aliran listrik" polisi menyodorkan sebuah Koran yang memuat berita kebakaran rumah kediaman Lister.

"L-lalu b-bagaimana dengan keluargaku sir?" Aeryn menatap polisi didepannya dengan sisa kekuatannya, pupilnya bergetar takut.  Matanya terasa begitu perih dan air mata tidak lagi dapat dibendung.

BLACK SAPPHIRE [COMPLETE]Where stories live. Discover now