BS 42 - Kencan

1.8K 138 15
                                    

Sebelum membaca mari follow akunku dulu, jangan lupa untuk tinggalkan vote dan komen.

Aku suka banget bacain komen dari para readernim sekalian, jadi komen yang banyak yaa. Let me know kalau kalian seneng baca ceritaku. Ayo ramaikan cerita ini sebelum ending. Thank you 🖤🖤🖤🖤





Leonel baru saja selesai bersiap untuk ke kantor, tetapi saat keluar dari closet dirinya hampir terkejut mendapati Aeryn berdiri di depan pintu closet sambil bersedekap dada.

Leonel melirik sebentar ke arah Aeryn sebelum berjalan melewati gadis itu. Ia jelas mendengar decakan kesal dari Aeryn. Meski Leonel cukup tahu pasti Aeryn sedang memiliki hal yang diinginkan, tetapi Leonel memilih tidak bertanya lebih dulu sebelum Aeryn yang memintanya. Karena keinginan Aeryn selalu menjadi masalah baru untuknya.

"Aku baru berpikir, kemana biasanya kau pergi berkencan dengan Liora?" Aeryn berjalan mendekati Leonel yang berdiri di depan meja rias untuk membenarkan tatanan rambutnya

"Kenapa menanyakan hal yang tidak penting seperti itu, Perle?" Leonel masih fokus dengan rambutnya tetapi ia melirik dari cermin untuk melihat reaksi Aeryn yang sudah mengerutkan keningnya

"Tidak penting? Itu penting Leonel, kau bahkan tidak pernah mengajakku berkencan" Aeryn menghentak kakinya dengan kesal

Leonel kini mengerti arah pembicaraan Aeryn. gadis itu menginginkan sebuah kencan, tetapi harus repot membawa masa lalu Leonel, terdengar begitu lucu untuk Leonel.

"Kalau begitu kau ingin kencan kemana?" Leonel membalikkan tubuhnya menghadap Aeryn, satu alisnya terangkat menunggu jawaban Aeryn

Raut kesal milik Aeryn seketika berubah cerah, bahkan matanya berbinar dengan indah saat Leonel menawarkan ajakan kencan.

"Bagaimana dengan makan malam romantis di suatu tempat?" tanya Aeryn bersemangat, sejujurnya ia tidak tahu bagaimana orang orang di luar sana berkencan dengan pasangan mereka. tetapi makan ma;am romantis terdengar tidak buruk

"Baiklah, kita pergi setelah aku pulang dari kantor" Leonel mengangguk setuju dan jelas membuat Aeryn kegirangan

"Senang?" tanya Leonel dengan satu sudut bibirnya terangkat saat melihat betapa senangnya Aeryn atas ajakan kencannya

"Tentu saja, aku belum pernah pergi berkencan sebelumnya"

Leonel terdiam di tempatnya, ia sendiri merasa tidak tahu apa itu kencan. Bahkan saat bersama Liora sekalipun, sepertinya Leonel tidak pernah memikirkan untuk pergi berkencan, munkin hanya pergi ke club bersama yang lain lalu mabuk mabukan. Lagipula bagi Leonel, permainan ranjang sudah termasuk dalam acara berkencan paling mudah.

Kemudian Leonel hanya mengangguk dan mengajak Aeryn untuk segera pergi sarapan. Tetapi Aeryn menahan lengan Leonel saat ia akan melangkah. Leonel segera berbalik dan kembali menatap Aeryn dengan tanda tanya.

"Tidak ingin menyapa baby terlebih dahulu sebelum pergi sarapan?"

Mata Leonel turun menatap tangan Aeryn yang mengusap halus perut ratanya. Ia baru teringat akan kehadiran nyawa lain di perut Aeryn yang merupakan bagian dari dirinya juga. Tetapi untuk menyapa bayi kecilnya, itu terdengar terlalu melankolis untuk pria seperti Leonel. Sehingga Leonel mendekat kepada Aeryn kemudian berbisik pelan.

"Katakan selamat pagi dariku untuknya" setelahnya Leonel mengecup singkat bibir Aeryn dan berjalan pergi keluar kamar.

"Lihat, tingkah daddy mu itu aneh. Tapi sebenarnya dia menyayangimu baby, dan ciuman itu tadi milikmu" Aeryn berbicara keppada bayinya sambil mengusap perutnya sebelum dirinya menyusul kepergian Leonel

BLACK SAPPHIRE [COMPLETE]Where stories live. Discover now