16. Pernyataan Dari Bunda

12 3 0
                                    

Happy Reading!

Assalamualaikum wr.wb...
Follow dulu ya^^ aku ga bakal bosen buat ingetin kalian kok><
Jangan lupa Shalatnya!
Next dongg!

-----

"Kenapa malah jadi membingungkan?"
-Kyna-

"ASSALAMUALAIKUM WAHAI PENGHUNI RUMAH, IRA IMUT BIN CANTIK DATANG NIHH" teriak Ira sambil melangkahkan kakinya ke dalam rumah Keyana, kebiasaan nya dari dulu sampai sekarang.

Sedangkan di dapur, Keyana dan Ina mengelus dada, sabarr. Karena kaget dengan teriakan Ira. Walaupun rumah Keyana lumayan besar tapi tidak menghalangi suara cempreng khas Ira.

"Waalaikumussalam, dateng ke rumah orang bisa sopan dikit gak ya mbak?" Jengah Keyana dengan ulah sahabatnya.

"Hehe maap Key, maaf juga ya bun?" Ira menyengir seraya mengambil telapak tangan Ina dan mencium nya.

"Iyaa gapapa kok, anggap rumah sendiri. Toh kamu juga udah Bunda anggap seperti anak kandung bunda kok." Ucap Ina tulus dan mengusap kepala Ira yang tertutup khimar.

"Kalau udah gitu, lupa deh sama anak sendiri!" Ucap Keyana pelan tapi masih bisa di dengar Ira maupun Ina.

"Utututuuu sahabat guee, ternyata cemburu tohhh" Ira merentangkan tangannya dan mendekat ke arah Keyana. Sedangkan Keyana hanya mengerucutkan bibirnya.

Ina hanya terkekeh melihat interaksi kedua sahabat itu. "Udah-udah, yuk mulai bikin!"

"Ayok!"

"Mau bikin nastar dulu atau brownis bun?" Tanya Keyana.

"Brownis nya dulu yang cepet bikin nya, trus nanti kamu bikin selai alpukatnya, bunda sama Ira bikin brownis nya."

"Emang tadi bunda udah jadi search cara bikin selai alpukat?" Tanya nya lagi, karena belum paham cara bikin selainya.

"Udah, tuh buka hp bunda"

Setelah membagi tugas, mereka langsung mulai membuat. Mereka sibuk dengan tugas masing-masing, sampai Hp Keyana berbunyi berkali-kali pun tak ada yang mendengarnya. Entah siapa yang menelfon, setelah beberapa panggilan tak diangkat,  panggilan nya mati. Mungkin sudah jengah nelfon?

Keyana sedikit bingung dengan apa yang dibuatnya, tapi tak urung ia tetap meneruskan sampai selai itu jadi. Saat memgaduk selai, ia jadi teringat soal foto yang ia temukan di kamar bundanya tadi. Tadi ia lupa mau tanya. Sekarang mau tanya, tapi ada Ira. 'Tanya nanti aja kali ya, sekalian nanti kalau ada ayah' batinnya.

Setelah 2 jam lebih mereka berkutat di dapur akhirnya jadi juga kue nastar ala Keyana dan juga Brownis ala Ira. Bunda Ina tadi cuma ngasih tau caranya yang membuat Ira dan Keyana.

"Alhamdulillah akhirnya jadi juga!" Ucap Ira dan Keyana, mereka mengusap pelipisnya masing-masing dan memandangi hasil yanh mereka buat tadi.

Ina yang melihatnya dengan mata berbinar langsung mengambil alih kue yang masih hangat itu.

"Gak sabaran banget deh bumil" Keyana terkekeh melihat bundanya, Ira menggelengkan kepalanya.

Ternyata Tertukar [End]Where stories live. Discover now