Chp 28. Will be fine?

355 12 0
                                    

こんにちは

幸せな読書

Selamat Membaca

Faiz bertemu Endra dirumah sakit.

Dia melihat Endra yang nampak sedih didepan IGD bersama Baron, kemudian menghampiri mereka

"Ndra? Gimana keadaan Kara?"

"Belum tau, Kara masih di dalem."

"Lo udah bisa jelasin ke gue? Gimana Kara ketemu?"

"Kara diculik sama Bima, dia saingan bisnis gue yang ternyata licik juga. Dia mau macem-macem sama Kara, jadi gue berantem sama dia. Kara coba misahin, tapi gue gak sengaja mukul dia dan kena dihidungnya. Kara mimisan banyak terus pingsan. Sorry ya Iz gue emang gak becus jagain Kara"

"Nasi udah jadi bubur. Lo cuma perlu tanggung jawab, perbaiki semuanya dengan baik"

"Gue udah gagal Iz, bener kata Bima gue gak bisa bahagiain Kara, gue suami gak berguna gak bisa jagain Kara"

Tangis Endra pecah didepan Faiz, dia tampak menyesali semua perbuatannya pada Kara

"Udah Ndra, lo gak boleh kayak gini. Lo harus lebih kuat dari Kara, mungkin emang perjalanan kalian berat, tapi gue yakin lo bisa Ndra!"

Faiz mencoba menenangkan Endra yang masih tantrum. Endra benar-benar frustasi atas perkataan Bima tadi.

-(#)-

Endra tertidur dibangku sebelah brankar Kara. Paginya Kara terbangun, dia melihat suami dan tidak tau harus marah atau senang.

Kara mengelus kepala Endra pelan, tapi gerakan tersebut membangunkan Endra.

"Sayang? udah sadar? Gue panggilin dokter dulu ya!" Endra yang akan berdiri dicegah oleh Kara

"Gak perlu."

"Kara, maafin gue Ra" Kata Endra lirih yang akhirnya menumpahkan air matanya dengan memeluk Kara.

Kara hanya terdiam, diapun bingung harus bersikap bagaimana. Disisi lain dia marah tapi disisi lain disenang bisa disatukan kembali dengan Endra

"Gue mau pulang, Ndra" kata Kara yang membuat Endra melepas pelukannya.

"Lo butuh istirahat dulu disini Ra"

"Gue bisa istirahat dirumah. Ada Mbok Yanti yang selalu ada buat gue!" ketus Kara

"Tapi Ra,—"

"Kalo lo gamau bawa gue pulang, gue pulang sendiri ke rumah Bunda"

"Jangan gitu Ra,. Oke kita pulang. Tapi nunggu lo di cek dulu sama dokter ya"

Setelah dokter datang dan mengecek keadaan Kara, dokter mempersilakan Kara untuk pulang dengan catatan dia harus istirahat total.

Kara dan Endra akhirnya pulang, sampai dirumah Kara sudah disambut oleh Mbok Yanti.

"Mbak Kara, alhamdulillah sudah pulang"

"Iya Mbok, Emm saya minta tolong kamar tamu yang dipaviliun bersihin ya Mbok. Saya mau tidur disana"

"Tapi Mbak,—"

"Gak usah banyak tapi, sekarang ya Mbok. Saya tunggu diruang tengah"

Endra yang mendengarnya dari belakang terheran. Kenapa Kara nampaknya ingin menjauh dari Endra?

Best Of Name (END)Where stories live. Discover now