Chp 6. Siapa Dia?

385 18 0
                                    

こんにちは

幸せな読書

Selamat Membaca

<~>

"Assalamualaikum" Endra memasuki ruangannya.

Masih ada Askara disana, duduk dikursi kerja milik Endra dan memegang cangkir berisi coklat hangat yang tadinya panas.

"Wa'alaikum salam"

"Lo gak mau cium tangan gue?"

"Ngapain?" tanya Kara

"Yaa kan biar jadi istri berbakti."

"Masih calon"

"Ya simulasi"

"Aisyah siapa?" tanya Kara dengan nada mengintrogasi.

"Aisyah?" Endra gelagapan ditanya tentang Aisyah

"Lo selingkuh ya? Main belakang dari gue?"

"en-- enggak Kara."

"Terus, dia siapa?"

"Aisyah yang mana?"

"Gatau, yang jelas cewek namanya Aisyah. Kalo lo ketauan selingkuh gue patahin hidung cewek itu, dan gue laporin lo ke Om Ahmad"

Endra yang tadinya gugup kembali tersenyum melihat cara bicara Kara.

"Kenapa malah senyum-senyum. Mau gue aduin ke Om Ahmad!!"

Bukannya menjawab, Endra malah mendekatkan wajahnya pada Kara hingga tersisa beberapa senti.

"Lo jangan macem-macem, lo bukan mahrom gue"

"Bentar lagi, gue masih sabar ngadepin Lo. Kalo udah gue nikahin habis lo gue perkosa"

"Mesum!"

Plakk

Tangan Kara mendarat dipipi Endra. Bukannya marah, Endra malah tertawa.

"Psiko lo ya"

"Kenapa? lo cemburu kalo gue ngelirik cewek lain?"

"Idihhh, gak usah kePDan Lo. Gue ma cantik, bisa dapetin cowok model apapun, termasuk...." Kara menghentikan omongannya sambil melirik Endra

"Termasuk gue maksud lo?"

Askara tertawa tanda kemenangan. Pasalnya memang dia bisa mendapatkan Endra walaupun dengan jalur orang dalam.

"Lo kenapa sih mau dijodohin" Tanya Kara

Endra menarik kursi dan mendekatkan pada kursi kerjanya yang diduduki Kara

"Gue mau berbakti sama orang tua, dan gue yakin pilihan orang tua gue ini terbaik" Kata Endra sambil memegang tangan kara saat berkata ini terbaik.

"Lo sendiri kenapa mau?"

"Tadinya gue tolak mentah-mentah ide konyol ini. Tapi Bang Faiz ngingetin gue kalo Ayah-Bunda tau yang terbaik buat Gue. Dan ternyata Jawabannya ada di sini" Kata Askara sambil menunjuk dada Endra

"Lo mau punya anak berapa?"

Plakk,

Satu lagi tamparan mendarat dipipi Endra

Suasana romantis itu hanyalah sesaat.

"Lu gak usah bahas itu deh, gue geli tau gak! Awas aja sampe lu bahas pas ada orang"

"Aww, sakit tau."

"Habisnya Lo ngeselin"

"Ya udah. Gue minta maaf ya kalo bikin Lo gak nyaman. Kita sekarang pulang yaa, Lo mau mampir makan dulu?"

Best Of Name (END)Where stories live. Discover now