Chp 7. Sosok yang tak diinginkan

416 19 0
                                    

こんにちは

幸せな読書

Rabu siang Endra sudah memarkirkan mobilnya didepan sekolah Kara. Dia tidak masuk kantor dan kampus karna ingin mengambil Cincin Kawin yang sudah dia pesan.

Tok tok

Kara menghampiri mobil Endra dan mengetuk kaca mobilnya.

"Masuk sayang," ujar Endra setelah membuka kunci mobilnya.

"Pinjem jaket Ndra, AC mobilnya matiin aja ya"

"Lo sakit?" kata Endra saat menyerahkan jaket dan memegang kening Kara.

"Enggak, gak usah pegang-pegang deh"

"Tapi lo panas Kara, apa kita ambil cincinnya besok aja? Kita ke rumah sakit ya"

"Enggak usah. Lo kan janji jemput buat ambil cincin nikah bukan ke rumah sakit lagi"

"Lo yakin gapapa?"

"Iyaa,"

Endra mematikan AC mobilnya dan melajukan mobilnya ke toko perhiasan tersebut. Setelah mobilnya terparkir rapi, Endra kembali mengecek keadaan Kara.

"Badan kamu masih panas Kara,"

Kamu? Apaa Kara tidak salah dengar?

"Udah, Lo gak usah sok perhatian sama gue. Gue gapapa"

"Kok sok perhatian. Gue beneran perhatian sama Lo! Kalo lo sakit gue juga yang susah"

Kara mengerutkan keningnya.

"Kenapa jadi lo yang susah?"

"Sebentar lagi kita nikah, dan Lo sepenuhnya tanggung jawab gue Kara!"

Kata hanya memutar malas bola matanya

"Udah ya, gue gak mau debat. Sekarang kita masuk ambil perhiasannya. Terus pulang ke rumah gue"

"Ke rumah Lo?"

"Iya."

Endra turun dari mobil dan membukakan pintu Kara. Dia menuntun dan menggandeng tangan Kara

"Gue malu pake seragam SMA"

"Gapapa. Ayo" Endra menarik pelan tangan Kara

Mereka memasukin toko tersebut dan menyelesaikan semua keperluan. Endra memasukan semua ke dalam mobilnya, termasuk Kara agar tidak tertinggal.

Endra kemudian melajukan mobilnya untuk pulang ke rumah orang tuanya.

"Assalamualaikum, Mama" Endra masuk dan menyalami Mama nya, disusul oleh Kara

"Wa'alaikummussalam. Wah ada Askara masuk sini sayang"

"Tante,"

"Loh, kamu kenapa Kara?"

"Dia demam Ma, makanya aku bawa pulang biar istirahat disini dulu. Kalo ke rumahnya kejauhan" Ujar Endra sambil melepas kunci dan jam tangannya

"Tante buatin teh anget ya"

"Coklat panas aja Ma,dia gak suka teh" tambah Endra

"Oke,"

"Maaf ya tante, Kara malah ngerepotin"

"Enggak sayang," Mama Syifa tersenyum

"Ikut gue bentar" ajak Endra sambil menarik tangan Kara

"Ngapain,"

"Ganti baju lo,"

"Ehh, jangan macem-macem Lo!"

"Enggak akan,pikiran lo gak usah negatif terus sama gue. Lo masuk ambil baju gue, didalem ada kamar mandi"

Best Of Name (END)Место, где живут истории. Откройте их для себя