23. Kaminari

135 87 11
                                    

Saat ini Kaito sudah selesai menceritakan apa yang terjadi beberapa hari yang lalu.

"Jadi, Kakakmu benar-benar akan di sini?" tanya Yui memastikan sambil memakan kue kering. Kaito membalasnya dengan anggukan.

Kaito memalingkan pandangannya ke Hanabi yang ada di sampingnya "jad—," ucapnya terpotong saat melihat Hanabi sudah masuk ke alam mimpinya bahkan terdengar dengkuran kecil di sana.

"Lha, dia tidur?" tanyanya.

"Sudah jelas bukan, kau bercerita sampai jam dua belas malam," ucap Yui dengan wajah datarnya sambil melihat ke jam dinding yang ada di dalam kamar itu.

"Ahahaha, aku keasikan sampai lupa waktu. Baiklah aku akan memindahkan Hanabi ke ranjangnya, lalu pulang," ucap Kaito berdiri untuk mengangkat tubuh Hanabi tapi terhenti karena ucapan Yui.

"Tidak, biar aku saja. Lebih baik kau pergi sekarang dan segera mandi, kau bahkan lebih bau dari sigung yang pernah ku jumpai," ucap Yui sambil mendorong Kaito ke balkon seperti akan membuat terjun bebas.

"Iya, iya. Kau ini," ucap Kaito yang terus didorong Yui.

"Mata ashita," Kaito melompat dari pagar pembatas dan kemudian saat di langit langsung mengeluarkan sayapnya terbang menjauh.

"Ttaku," Yui pun menutup pintu dan beralih ke Hanabi yang tertidur di sofa. Ia kemudian mengangkatnya menggunakan sihir miliknya menuju ranjangnya.

---

Keesokan harinya...

Jam masih menunjukkan pukul 7 pagi. Saat ini Hanabi sudah tiba di sekolah dan sekarang ia sedang berjalan bersama Yui menuju taman belakang, ada yang memberitahunya bahwa seseorang sedang menunggunya di taman itu. Hanabi pikir itu adalah Kaito, siapa lagi yang akan melakukan itu selain Kaito.

"Hanabi, Yui," panggil Kaito sambil melambaikan tangan saat Hanabi sudah dekat. Sementara itu Hanabi membalasnya dengan lambaian tangan plus senyuman, tapi saat ia melihat orang yang berdiri di belakang Kaito seketika senyum itu hilang saat ia terus berjalan mendekat.

"In-," ucap Hanabi terpotong perkataan orang yang baru ia temui itu.

"Hai, aku Miyu. Kakaknya Kaito," ucap orang itu sambil tersenyum dan mengangkat tangan kanannya menyapa. "Kau pasti Hanabi Shikusa, 'kan?" tanya Miyu dan Hanabi hanya mengangguk.

"Iii... Kawaii," seketika Miyu langsung memeluk Hanabi, sama seperti saat ia memeluk Yui. Hanabi pun langsung terkejut dan berusaha melepaskan pelukan Miyu.

"Onee-san! dia sepertinya tidak bisa bernafas," ucap Kaito yang juga sedikit terkejut itu dan Miyu pun langsung melepaskan pelukannya tampak Hanabi dengan napas yang terengah-engah seperti habis lari.

"Gomen gomen," ucap Miyu meminta maaf dengan senyuman yang masih terukir di wajahnya.

"Daijoubu?" Yui yang melihat Hanabi seperti kesakitan pun angkat bicara.

"Heki," jawab Hanabi singkat dan nafasnya mulai kembali normal,"sekarang aku tahu rasanya menjadi Yui," batin Hanabi.

Tujuan mereka berkumpul di sini adalah untuk mengetahui siapa dan kenapa pelindung waktu itu di pasang mengurung wilayah Kitamachi.

"Jadi, kalian mau aku untuk membacanya?" tanya Hanabi memastikan dan dibalas anggukan oleh mereka. Hanabi pun duduk di bangku dengan Yui yang ada di hadapannya yang masih dalam wujud boneka teru teru bozu.

Ia pun mulai mengarahkan tangan kanannya ke tubuh Yui dan kemudian memfokuskan diri. "Read," ucapnya dan... Tidak terjadi apa-apa.

"Are?" celetuk mereka bersamaan.

Kekuatan Imajinasi HanabiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang