3. Akame Yumi

267 152 106
                                    

Hanabi pun berjalan masuk ke dalam akademi itu.

"Sugoi... Ternyata lebih besar dari yang ku bayangkan," batin Hanabi.

"Ohayou gozaimasu, selamat datang di Akademi Sihir Hikari. Siapa namamu?" ucap salah satu petugas pendataan murid dengan senyum ramah.

"Ohayou gozaimasu, Hanabi Shikusa," ucap Hanabi juga sambil tersenyum ramah.

"Ahh baiklah, ini tanda pengenal milikmu serta peta tempat ini," ucap petugas itu sembari memberikan name tag dan menunjukkan peta akademi itu dengan mengetuk dua kali name tag itu.

"Terima kasih," ucap Hanabi.

"Sama-sama, semoga harimu menyenangkan," ucap petugas itu sambil melihat Hanabi yang mulai menjauh.

"Baiklah, aku ada di kelas... Eh, kosong?" ucapnya heran saat melihat ke name tagnya dimana tidak ada huruf apapun yang tertulis di bagian kelas yang akan ia masuki.

Beberapa saat ia merasa sedikit aneh, sampai terdengar suara seseorang yang berasal dari belakang.

"Tentu saja kosong, kita harus menguji kekuatan kita dan setelah itu kita baru ditentukan di mana kelas yang harus kita masuki," ucap seseorang di belakang Hanabi itu tiba-tiba. Hanabi yang mendengar itu pun langsung membalikkan badan untuk melihat orang itu.

"Anata wa dare desu ka?" tanya Hanabi saat melihat orang yang tampak asing itu dengan bertanya siapakah dirinya.

"Akame Yumi desu, yoroshiku. O namae wa?" ucap orang bermata merah dan berambut putih dengan jepit rambut bunga sakura di sebelah kiri itu sambil mengulurkan tangannya yang dibalut sarung tangan pendek yang juga berwarna putih.

"Hanabi Shikusa desu, yoroshiku onegaishimasu," jawab Hanabi sambil membalas uluran orang bernama Akame itu.

"Apakah aku boleh memanggilmu Hana-chan?" tanyanya setelah mereka berhenti bersalaman.

"Boleh kok, panggil sesukamu saja. Kalau begitu bagaimana kalau aku memanggilmu dengan, etto... Ame-chan?" ucap Hanabi, sekilas ia berpikir pernah bertemu orang itu sebelumnya yang tentunya langsung ia tepis begitu saja.

"Ame? Lucu," ucapnya sambil tertawa geli.

"Kenapa? Tak boleh ya?" tanya Hanabi yang merasa bersalah.

"Boleh, hanya saja tidak ada orang yang berani memanggilku seperti itu," ucap Akame tanpa sengaja.

"Kenapa begitu?" tanya Hanabi sedikit penasaran.

"Nandemonai, sudahlah lebih baik kita ke sana," ucapnya, kemudian mereka pun menuju ke tempat murid baru berkumpul.

"Selamat datang di Akademi Sihir Hikari, Saya harap kalian dapat belajar dengan maksimal di tempat ini. Oh ya, perkenalan nama saya Amai Hoshino saya adalah ketua OSIS di sini," ucap orang bernama Amai itu yang sedang berdiri di atas panggung di depan sana. Orang itu memiliki rambut berwarna merah dengan mata hijau, bukan orang yang Hanabi cari lagi pula dia ini laki-laki, jelas bukan tuan putri.

"Baiklah, mungkin kalian juga bosan kalau mendengar ocehan saya. Lebih baik kita langsung menyeleksi kekuatan kalian untuk memasuki kelas yang sesuai. Selamat mencoba, ganbatte kudasai," lanjutnya sambil mengangkat dan mengepalkan tangan kanannya untuk menyemangati adik kelas barunya.

"Ayo, kita ambil nomor urut dulu," ucap Ame kemudian pergi ke tempat pengambilan nomor diikuti Hanabi.

"17007871931700," ucap Hanabi saat melihat nomor urut itu dengan wajah terkejut dan mengedipkan mata berkali-kali.

Kekuatan Imajinasi HanabiWhere stories live. Discover now