6. Kaeru

230 137 45
                                    

"Selamat, kau sudah menyelesaikan kisah di buku ini," ucap Akari tersenyum.

"Bagaimana kau—?" ujar Hanabi yang terpotong.

"Bagaimana aku tahu sebenarnya kau dikirim untuk menyelesaikan kisah ini? Itu karena aku juga tidak berasal dari buku ini. Aku di tarik masuk, dan ini hampir 1 tahun," ujar Akari memberi penjelasan.

"Kenapa kau bisa di tarik masuk ke sini?" tanya Hanabi sedikit heran, bagaimana ceritanya temannya ini bisa ditarik masuk? Apa sama sepertinya? pikir Hanabi kemudian.

"Saa na, tapi aku menganggap ini adalah bagian dari takdirku. Begitu pun bertemu denganmu, Hanabi-chan," ucap Akari sambil tersenyum, terlihat dari wajahnya seolah dirinya tidak masalah ada di dunia buku.

Sementara Hanabi, ia masih memasang ekspresi tak mengerti. "Ngomong-ngomong, apa kau ingat ini?" lanjut Akari, tampak dirinya mulai menggerakkan tangannya.

Akari pun melepas sarung tangannya dan menunjukkan sebuah bekas luka di punggung telapak tangannya, dan sontak membuat Hanabi terkejut sambil menutup mulutnya dengan kedua tangannya, saking tidak percaya dengan apa yang ia lihat.

"Sebuah takdir bukan," lanjutnya sambil tersenyum dan meneteskan air mata.

"Yuki-chan? Apa benar itu kau?" tanya Hanabi memastikan apa yang di depannya ini benar-benar sahabat lamanya. Karena memang benar, Akari pun membalasnya dengan anggukan.

"Fisikku memang bukan Yuki yang kau kenal, tapi hatiku masih sama," ucap Akari masih dengan senyumnya.

Dan seketika tangis Hanabi pun pecah, "gomen, gomen, aku memang bukan orang baik," ucapnya meminta maaf karena perbuatannya dulu.

"Daijoubu, sekarang aku sudah tahu perasaanmu," Yuki pun langsung memeluk sahabat lamanya itu.

"Aku bahkan sudah melukai mu 2 kali," ucap lagi Hanabi rasa penyesalan terlihat jelas di sana.

"Tak apa, itu semua bukan salah mu. 'Sesuatu yang sudah terjadi memang tak bisa dirubah, tapi dengan masa depan yang baik kau bisa membuat masa lalu itu menjadi indah' benar bukan?" itu adalah kata yang pernah di ucapkan Hanabi dulu pada Yuki.

"Maaf, aku benar-benar minta maaf," lanjut Hamabi sambil menangis keras. Sementara Yuki hanya bisa memeluknya sambil mengelus punggung Hanabi lembut.

---

Readers be like : kemarin Ame, lalu Akame terus muncul Akari dan sekarang Yuki. Serah lo aja lah thor.

Author : gomen✌️😜.

---

"Hanabi-chan, apa kau ingat ini?" tanya Yuki saat Hanabi sudah berhenti menangis.

"Itu..." Yuki menunjukkan sebuah kalung dengan hiasan berbentuk snowflake.

" Yuki menunjukkan sebuah kalung dengan hiasan berbentuk snowflake

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
Kekuatan Imajinasi HanabiWhere stories live. Discover now